Kepala OJK Provinsi Bali: ‘Indeks LIK Syariah di Bali Relatif Rendah Dibanding Nasional’

 


 

Beberapa narasumber yang memaparkan program masing-masing pada Pelatihan Literasi Keuangan Syariah di Auditorium ITB STIKOM Bali, Sabtu (16/3/2024) yang digelar OJK Prov. Bali. (Foto: OJK)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu menyampaikan, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022, indeks literasi dan inklusi keuangan (Syariah di Bali masih relatif rendah yakni sebesar 9,14 persen dan 12,12 persen dibandingkan dengan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional sebesar 49,68 persen dan 85,1 persen.

“Untuk itu OJK telah menyiapkan arah dan prioritas program literasi dan inklusi keuangan Syariah yang terdiri dari 4 (empat) strategi utama yakni akselerasi dan kolaborasi program edukasi keuangan syariah, pengembangan model inklusi dan akses keuangan Syariah, penguatan infrastruktur literasi dan inklusi keuangan syariah, dukungan dan aliansi strategis literasi dan inklusi keuangan Syariah dengan Kementerian atau Lembaga dan stakeholder lainnya,” kata Kristrianti pada Pelatihan Literasi Keuangan Syariah di Auditorium ITB STIKOM Bali, Sabtu (16/3/2024).

Dikatakan Puji, dalam upaya meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan Syariah, OJK akan melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan melalui Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) yang bertujuan untuk mengorkestrasikan seluruh kegiatan literasi dan inklusi keuangan Syariah kepada masyarakat secara merata dan masif selama bulan Ramadhan.

OJK Provinsi Bali bersama Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orwil Bali, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Pegadaian Kanwil VII Denpasar, Bank Syariah Indonesia (BSI) Bali Nusra menyelenggarakan Pelatihan Literasi Keuangan Syariah dengan tema “Mendorong Digitalisasi untuk Pengembangan UMKM Syariah” di Auditorium ITB STIKOM Bali.

Pelatihan bertujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman yang lebih baik tentang keuangan Syariah, mengenal lebih banyak produk-produk keuangan Syariah, mensosialisasikan keuangan syariah di masyarakat, dan memberi santunan serta paket bingkisan kepada Ustadz/Guru.

GERAK Syariah memiliki makna bahwa OJK bersama pemangku kepentingan seperti pelaku usaha jasa keuangan Syariah beserta asosiasinya, ikatan cendekiawan muslim, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Kementerian dan Lembaga serta komunitas dan tokoh masyarakat akan terus bergerak menebarkan manfaat dan keberkahan melalui upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan Syariah kepada masyarakat secara kolaboratif dan masif.

“Pelatihan ini selaras dengan kampanye GEBYAR Ramadhan Keuangan Syariah, untuk itu kami mengharapkan kerja sama ini akan terus berkesinambungan dan tidak berhenti pada acara di pagi hari ini. OJK Provinsi Bali mengucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya atas dukungan Bapak dan Ibu sekalian dan juga Bank Indonesia, PUJK yang terlibat di dalam kegiatan ini, dan spesial untuk ICMI wilayah Bali yang terus aktif bekerja sama dengan kami dalam melakukan edukasi keuangan Syariah,” sambung Kristrianti.

Pelatihan ini diikuti sekitar 181 orang peserta yang terdiri dari keluarga Besar ICMI Orwil Bali, Perwakilan Ormas dan Komunitas Islam, Tokoh Masyarakat, dan Mahasiswa Islam Stikom serta Dosen STIKOM Denpasar.

Dalam acara tersebut, OJK, BI, Pegadaian, dan BSI menjelaskan peran masing-masing Lembaga terkait Keuangan Syariah yang dilanjutkan dengan diskusi berbentuk panel, penyerahan santunan tunai dan paket sembako bagi Ustadz/Guru dari donatur yang dikelola oleh LAZISWAF ICMI, dan ditutup dengan buka bersama dengan seluruh penyelenggara acara.

Melalui kolaborasi ini diharapkan selain mengakselerasi peningkatan indeks literasi dan inklusi Syariah khususnya di Provinsi Bali, juga bersama-sama mampu mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi Syariah.  (lan)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama