Perspectives News

Ini Tips Cara Berpidato agar Tak Membosankan

 

Foto ilustrasi seorang wanita sedang berpidato. 

LIFESTYLE, PERSPECTIVESNEWS- Cara berpidato yang baik dan benar perlu diketahui agar materi yang dibawakan tidak terkesan monoton dan membosankan. Mengetahui cara pidato juga dapat meningkatkan kepercayaan diri sehingga penampilan lebih maksimal.

Melansir detiksulsel.com, pidato biasanya disampaikan dalam kegiatan-kegiatan resmi yang bertujuan untuk menyampaikan aspirasi terkait topik tertentu. Suatu pidato bisa dikatakan sukses ketika orator berhasil memikat hati dan mempengaruhi audiens untuk turut mewujudkan gagasan, aspirasi atau ide yang disampaikan dalam pidato.

Terdapat beberapa bagian penting dalam pidato yang perlu diperhatikan ketika hendak membawakan sebuah pidato. Bagian penting pidato antara lain pembicara/orator, materi yang akan disampaikan, audiens, serta tema pidato.

Agar gagasan dalam pidato bisa tersampaikan dengan baik kepada audiens, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orator, termasuk pemilihan ekspresi, posisi tubuh, intonasi suara, serta hal-hal lainnya.

1. Menebar Senyum

Cara berpidato yang harus diperhatikan di awal adalah mengawalinya dengan menebarkan senyum kepada audiens. Cara ini bisa menjadi salah satu trik untuk memberi kesan pertama yang baik serta memikat hati audiens.

Selain itu, mengawali pidato dengan senyum bisa membantu mengurangi rasa gugup. Dengan begitu, pembicara atau orator bisa tampil lebih percaya diri saat membawakan pidato.

2. Menyapa Audiens

Cara berpidato selanjutnya adalah menyapa audiens. Pada dasarnya tahap ini memiliki tujuan yang sama dengan menebarkan senyum, yaitu untuk menarik perhatian audiens. Mengucapkan sapaan yang ramah seperti 'Selamat Pagi' bisa membuat penonton lebih antusias untuk menyaksikan pidato yang akan disampaikan.

Orator juga dapat melanjutkan sapaan dengan kalimat tanya untuk memancing interaksi dengan audiens. Namun, patikan untuk tetap memperhitungkan durasi waktu.

3. Lakukan Kontak Mata dengan Audiens

Melakukan kontak mata dengan audiens merupakan salah satu cara berpidato yang sering kali dilakukan orator saat membawakan materi. Kontak mata dengan audiens bisa membantu agar pesan yang ingin disampaikan lebih mudah ditangkap oleh audiens.

Dengan melakukan kontak mata dengan audiens, orator akan mendapatkan perhatian yang lebih intens saat berpidato. Cara ini bisa membangun kedekatan antara pembicara dengan audiens karena mereka seolah-olah sedang diajak berdiskusi.

4. Memahami dengan Baik Materi yang Akan Disampaikan

Saat hendak menyampaikan sebuah pidato, sebaiknya seseorang memahami dengan baik materi yang akan disampaikan. Lakukan riset secara mendalam mengenai topik yang akan disampaikan untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan.

Memahami materi pidato menjadi salah satu cara berpidato yang harus diperhatikan. Karena bisa membantu orator tampil lebih percaya diri saat membawakan pidato.

Selain itu, dengan memahami materi pidato dengan baik, orator bisa segera berimprovisasi jika ada bagian pidato yang terlewatkan atau tidak sesuai dengan naskah yang telah disusun.

5. Berpidato dengan Suara Lantang

Cara berpidato yang baik dan benar selanjutnya agar tampil lebih maksimal adalah dengan menggunakan suara yang lantang dalam berbicara. Hal ini merupakan cara untuk menarik perhatian audiens, serta menunjukkan kepercayaan diri sang orator.

Suara lantang saat berpidato juga diperlukan agar pidato yang disampaikan bisa terdengar dengan jelas oleh audiens.

6. Jangan Terpaku untuk Selalu Berada di Belakang Podium

Cara berpidato selanjutnya yakni tidak terpaku di belakang podium. Umumnya orator akan berada di belakang podium sejak awal hingga berakhirnya pidato.

Namun, jika memungkinkan, tidak ada salahnya untuk mengambil microphone dan berjalan keluar dari podium. Cara berpidato ini bisa membuat orator lebih leluasa untuk berekspresi dengan menggunakan gerakan tangan serta tubuh.

Selain itu, berjalan keluar dari podium juga bisa membantu orator lebih mudah menyapa dan berkomunikasi dengan audiens.

7. Tidak Tergesa-gesa dalam Menyampaikan Pidato

Tergesa-gesa dalam menyampaikan pidato menjadi cara berpidato yang harus dihindari oleh orator. Saat seseorang tergesa-gesa dalam berpidato, audiens akan kesulitan dalam menyerap informasi yang disampaikan.

Selain menyulitkan audiens menyerap informasi, hal ini bisa membuat orator menjadi gugup bahkan kemungkinan salah dalam melakukan pengucapan.

8. Memberikan Variasi Irama Saat Berpidato

Cara berpidato selanjutnya adalah memvariasikan irama saat berpidato. Variasi irama dalam pidato membuat pidato yang disampaikan lebih menarik dan tidak monoton.

Orator bisa mencoba untuk mengatur nada bicara, volume, serta kecepatan berbicara saat pidato supaya audiens tidak mengantuk. Selain itu, orator juga bisa sesekali melontarkan pertanyaan, mengejutkan penonton, hingga berbicara dengan nada yang mampu menyentuh sisi emosional audiens.

9. Menceritakan Kisah yang Menarik

Cara berpidato yang baik juga bisa dilakukan dengan menceritakan kisah menarik kepada audiens. Menceritakan kisah menarik bisa mendorong audiens ikut dalam imajinasi cerita yang disampaikan.

Perlu diingat, kisah yang disampaikan haruslah relevan dengan topik pidato. Cara ini ini bisa membuat audiens ikut membayangkan, merasakan, serta memahami informasi yang disampaikan dengan lebih mudah.

10. Memperhatikan Ejaan dalam Teks Pidato

Memperhatikan ejaan dalam teks pidato adalah salah satu cara berpidato yang baik. Tanda baca serta ejaan yang terdapat dalam teks pidato sangat penting karena berpengaruh besar dengan konteks kalimat yang disampaikan.

Jika ejaan dalam teks pidato diabaikan, maka pesan yang sampai kepada audiens bisa menjadi ambigu. Hal ini menjadikan audiens bingung dan semakin tidak tertarik menyaksikan pidato hingga selesai.

11. Pemilihan Ekspresi yang Tepat

Salah satu cara berpidato yang baik adalah dengan memilih ekspresi yang tepat saat berpidato. Seorang orator hendaknya menyampaikan pidato dengan penuh ekspresi dan menyesuaikannya dengan tema pidato yang disampaikan.

Keterampilan mengelola ekspresi saat berpidato bisa menunjang penampilan yang lebih maksimal. Seorang orator yang pandai menggunakan ekspresi yang tepat akan mampu memainkan emosional audiens saat mendengarkan pidato.

12. Menggunakan Alat Bantu

Menggunakan alat bantu merupakan salah satu cara berpidato yang bisa dilakukan agar tampil lebih maksimal. Beberapa alat bantu seperti gambar atau slide presentasi bisa membantu orator tampil lebih baik saat berpidato di depan banyak orang.

Alat bantu yang digunakan bisa memudahkan orator menjelaskan ide serta gagasan sehingga informasi dapat diserap dengan lebih mudah. Selain itu, cara ini juga bisa membantu mengurangi rasa grogi saat tampil di hadapan banyak orang.

13. Memperhatikan Durasi

Cara berpidato yang baik dengan memperhatikan durasi adalah salah satu hal yang perlu menjadi perhatian utama. Durasi pidato perlu diperhitungkan mulai dari pembukaan pidato, penyampaian isi, hingga bagian penutup.

Durasi saat berpidato perlu diperhatikan agar tidak mengganggu susunan acara dalam sebuah kegiatan. Selain itu, durasi pidato yang terlalu panjang juga bisa membuat audiens mengantuk saat menyaksikan pidato.

14. Perhatikan Postur Tubuh saat Berpidato

Memperhatikan postur tubuh merupakan salah satu cara berpidato yang baik. Postur tubuh harus dalam posisi tegak dan tidak membungkuk.

Postur tubuh yang tegak dapat menambah wibawa orator saat tampil membawakan pidato. Selain itu, cara ini juga bisa membantu agar orator terlihat lebih percaya diri sehingga penampilan saat berpidato jadi lebih maksimal.

16. Tutup Pidato dengan Cara yang Berkesan

Agar penampilan saat berpidato jadi lebih maksimal, sebaiknya orator menutup pidato dengan cara yang berkesan. Cara ini bisa dilakukan dengan menyampaikan ringkasan, pernyataan, atau ajakan yang berbekas di hati penonton.

Dengan melakukan cara-cara tersebut, pidato yang disampaikan jadi lebih berkesan dan akan selalu diingat oleh audiens.  (**)


 

Post a Comment

Previous Post Next Post