Tunggal putra andalan Indonesia Anthony Sinisuka Ginting saat mencatatkan rekor kemenangan melawan Viktor Axelsen di perempat final All England 2024, Sabtu (16/3/2024) (Foto: PP PBSI)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS -Tunggal putra Indonesia peringkat lima dunia, Anthony Sinisuka Ginting berhasil mengalahkan wakil Denmark peringkat satu dunia Viktor Axelsen di perempat final All England 2024.
Bertanding di Utilita Arena, Birmingham, Sabtu (16/3/2024) dini hari, Ginting menang tiga gim dengan skor 8-21, 21-18, 21-19.
Kemenangan Ginting atas Axelsen dengan selisih angka yang ketat ini menjadi angin segar bagi perbulutangkisan Tanah Air, karena sejak beberapa tahun ini Ginting selalu kalah dari predator bulutangkis dunia itu.
Berdasarkan catatan, Anthony Ginting memiliki rekor pertemuan yang teramat buruk. Dari 17 kali pertemuan, Anthony Ginting kalah 13 kali dan hanya menang empat kali. Dan saat memulai laga di perempat final, Ginting tampil kurang meyakinkan di awal sehingga kalah 8-21.
Di gim berikutnya, Ginting bermain lebih sabar, yang ternyata ini menjadi kunci kemenangannya atas Viktor Axelsen. Di gim kedua ia mulai memberikan perlawanan berarti, dan skor silih berganti didapat kedua pemain, yang akhirnya diselesaikan Ginting dengan 21-18.
Dikutip dari keterangan PP PBSI, Ginting mengakui pertandingan ini sangat ketat dan melelahkan dari awal sampai akhir.
“Meski sempat tertinggal, sempat unggul tapi kembali disamakan, lawan juga punya kualitas yang luar biasa jadi kejar-kejaran sampai akhir,” kata Ginting mengomentari gim kedua yang dimenangkannya.
Di gim penentuan, Ginting mengakui sudah menemukan resep ampuh selain bermain sabar menghadapi Axelsen sehingga gim ketiga berjalan lebih intens dan sengit.
Meskipun di gim ketiga Ginting sempat unggul jauh 18-12, ia mengakui kembali terburu-buru untuk meraih poin, hingga membuat kesalahan sendiri yang malah menguntungkan Axelsen.
“Dari situ saya malah terburu-buru ingin mendapat poin sedangkan Viktor mulai bermain lebih sabar, bertahan dulu. Perubahan itu membuat saya banyak hilang poin,” ungkap tunggal putra peringkat lima dunia itu.
Di poin-poin tua, saat kedua pemain berada di skor 18-18, Axelsen sempat protes kepada wasit karena menilai bola netting yang dilakukan Ginting tidak sah karena touch di net.
“Di poin itu saya tidak merasa ada touch apa-apa, lagipula sudah keputusan wasit dan saya tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Ginting.
“Hal ini saya sampaikan juga ke dia setelah pertandingan. Mungkin kalau saya di posisi dia juga akan sama reaksinya. Mungkin itu salah satu momen keberuntungan saya juga hari ini,” ujarnya menambahkan. (djo)