Perspectives News

Dukung Kearifan Lokal, Digelar Festival Lelakut 2024


Lelakut dengan berbagai kreasi meramaikan Festival Lelakut 2024 yang digagas Majelis Alit Subak Kecamatan Negara, bertempat di Museum Subak, Subak Basah Tegal Berkis Desa Kaliakah, Sabtu (16/3/2024). (Foto: Humas Jbr)

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Puluhan orang-orangan sawah atau disebut Lelakut dengan berbagai kreasi meramaikan Festival Lelakut 2024 yang digagas Majelis Alit Subak Kecamatan Negara, bertempat di Museum Subak, Subak Basah Tegal Berkis Desa Kaliakah, Sabtu (16/3/2024).

Selain Festival Lelakut, pada waktu yang bersamaan juga diresmikan Museum Subak sebagai sarana edukasi.

Bagi kalangan petani, Lelakut sudah tidak asing lagi tetapi di masa sekarang, masyarakat umum atau generasi muda mungkin tidak banyak tahu tentang Lelakut.

Ketua Panitia I Gede Merta yang juga selaku Ketua Majelis Alit Subak Kecamatan Negara menjelaskan, Festival Lelakut 2024 bertujuan untuk melestarikan tradisi adat budaya dan kearifan lokal mengingat hilangnya nilai-nilai mistis yang ada di areal subak.

"Lelakut merupakan suatu bentuk kreatifitas para petani dan sekaligus menjadi penghormatan budaya leluhur yang saat ini terus dilestarikan sehingga generasi muda tidak kehilangan salah satu warisan budaya yang syarat akan makna dan filosofi," ujarnya.

Gede Merta menambahkan, Lelakut merupakan suatu sarana tradisional petani untuk menakut-nakuti burung pipit yang suka memakan padi. Uniknya, Lelakut yang telah diberi mantra dan sesaji khusus juga berfungsi sebagai penolak bala untuk menjaga agar sawah dijauhi dari hal-hal buruk.

"Di zaman sekarang, Lelakut hanya dibuat sekedarnya, hanya menggunakan bahan limbah yang sederhana agar sawah rame dan burung burung tidak berani mendekat. Dengan memadukan tradisi dan seni, Lelakut dapat dibuat lebih menarik dan akan membuat indahnya pemandangan bagi masyarakat yang sedang melewati sawah," imbuhnya.

Dalam festival Lelakut kali ini, selain memamerkan kreatifitas para petani, juga mengedukasi bawasanya terdapat tata cara yang benar untuk pembuatan Lelakut.

"Lelakut yang dibuat dengan bahan-bahan pilihan dan telah diisi mantra dan sesaji biasanya sangat ampuh untuk menangkal ilmu hitam, tetapi sekarang Lelakut yang berfungsi sebagai penolak bala sangat jarang ditemukan, karena banyak petani yang tidak mengerti tatacara membuat Lelakut bertuah," ungkap Gede Merta.

Sementara itu, Bupati Jembrana yang diwakili Kepala BPKAD I Komang Wiasa mengapresiasi terselenggaranya Festival Lelakut 2024 dengan tujuan meningkatkan semangat petani serta menjadikan sarana edukasi bagi generasi muda untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal.

"Ke depan, festival seperti ini diharapkan dapat diselenggarakan dengan lebih besar lagi dengan harapan petani menjadi semangat, memikat generasi muda untuk bertani dan tentu harga komoditi petani meningkat menuju Jembrana Emas 2026," pungkas I Komang Wiasa. (kmg/hms/utu)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama