Pj Gubernur Mahendra Jaya saat menerima hasil pencacahan SP 2023 yang dilakukan BPS Provinsi Bali, Rabu (7/2/2024). (Foto: Humas Prov. Bali)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- Penjabat (Pj) Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya menerima hasil
pencacahan sensus pertanian (SP) 2023 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi Bali.
Hasil tersebut diserahkan langsung Kepala Badan Pusat
Statistik (BPS) Provinsi Bali, Endang Retno Sri Subiyandani, yang hadir beserta
jajaran dalam audiensi yang diselenggarakan di Ruang Tamu Kantor Gubernur Bali,
Renon, Denpasar pada Rabu (7/2/2024).
Pj Gubernur dalam kesempatan tersebut menyatakan rasa terima
kasihnya atas upaya yang dilakukan jajaran BPS Bali dalam memberikan data
termutakhir terutama pada sektor pertanian di Pulau Dewata.
“Tentu data ini akan sangat berguna bagi kami dalam
merumuskan dan mengeluarkan kebijakan ke depannya. Kami selalu ingin mengambil
keputusan berdasarkan data dan hasil kebijakan agar kebijakan tersebut bisa
benar-benar firm,” tandas Pj Gubernur Bali.
Mahendra Jaya pun mengatakan, pihaknya selalu ingin berpihak
kepada sektor pertanian yang secara langsung juga bisa berdampak pada tingkat
inflasi di daerah.
“Pertanian ini tidak bisa kita lepas dan selalu perlu
intervensi agar keberpihakan itu terasa, salah satunya dimana bisa diberikan
subsidi. Apalagi Bali ini kan agak unik, jumlah penduduknya kecil tapi konsumsi
tinggi karena daerah wisata. Kebutuhan kita tidak paralel dengan jumlah
penduduk tapi bisa 4-6 kali lipat jumlah penduduk dengan menghitung jumlah
wisatawan dan pendatang. Ini jadi peluang juga untuk meningkatkan produksi
kita,” imbuhnya lagi.
Data dan hasil kajian dari BPS juga disebutkan Mahendra Jaya
akan jadi salah satu pijakan pola pengembangan sektor pertanian Bali ke depan.
“Kami ke depannya ingin Bali dibuat sedemikian rupa agar
bisa tumbuh banyak jenis tanaman. Tidak latah pada komoditas yang laku saja. Harapannya
agar tiap kabupaten bisa ada spesialisasinya. Ada komoditas unggulannya. Kita
dorong sekarang dan kita bantu pendampingan sampai komoditas itu bisa tersaji
di atas meja,” tegasnya.
Sementara Endang Retno Sri Subiyandani mengatakan, hasil
dari Sensus Pertanian ini meliputi usaha pertanian merupakan unit usaha yang
mengelola sumber daya alam nabati dan hewani untuk menghasilkan komoditas
ekonomi yang seluruh atau sebagian hasilnya untuk dijual, minimal mencakup
salah satu subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan,
perikanan, kehutanan dan/atau jasa pertanian.
“Sedangkan data dan informasi yang lebih lengkap akan
disajikan pada publikasi Hasil Pencacahan Lengkap Sensus Pertanian 2023 - Tahap
II yang memuat informasi mengenai penjelasan umum Sensus Pertanian 2023, rumah
tangga usaha pertanian dan klasifikasi usaha pertanian, demografi pengelola
usaha pertanian, lahan pertanian dan penggunaan pupuk, petani gurem, petani
millennial dan urban farming, serta komoditas pertanian,” katanya. (zil/hum)