Peserta kursus Teologi Hindu Brahma Widya Angkatan V Tahun 2023/2024, mendapat sertifikat kelulusan. Kursus diselenggarakan PSN Korwil Bali serta PHDI Provinsi Bali, Sabtu (17/2/2024). (Foto: Humas Dps)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Pelaksanaan samavartana kursus Teologi
Hindu Brahma Widya Angkatan V Tahun 2023/2024, yang diselenggarakan oleh
Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) Korwil Bali serta PHDI Provinsi Bali
diapresiasi Pemerintah Kota Denpasar.
Kegiatan berlangsung, Sabtu (17/2/2024),
di Pura Agung Lokanatha Lumintang, Denpasar.
Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus
Alit Wiradana mewakili Wali Kota Denpasar hadir dalam pelaksanaan acara yang
sekaligus menyerahkan sertifikat kepada para pesertakursus.
"Pemkot Denpasar
mengapresiasi pelaksanaan kursus Teologi Hindu Brahma Widya, yang memberikan
pemahaman pentingnya teologi Hindu, terlebih dalam kemajuan teknologi saat
ini," ujar Sekda Alit Wiradana.
Disampaikan, kegiatan ini sangat
penting bagi pinandita dan masyarakat Hindu, karena ilmu pengetahuan tentang
Panca Sradha, terutama ilmu ketuhanan (teologi) Hindu, sangat krusial.
Pinandita, sebagai orang tua bagi
umat Hindu, diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapatkan selama pelatihan.
"Semoga peserta dapat menerapkan apa yang telah diberikan selama
pelatihan," ungkap Alit Wiradana.
Sementara panitia samavartana kursus,
Dewa Putu Andika Septiawan mengatakan, pendidikan Brahma Widya Kursus Teologi
Hindu Angkatan V, berlangsung selama 8 bulan, dimulai pada 27 Mei 2023, dan
ditutup dengan Pewintenan Gana dan Saraswati pada 17 Februari 2024.
Peserta berasal dari Bali dan
luar wilayah, termasuk Lampung, Jawa, Papua, bahkan ada satu peserta yang
berdomisili di Australia.
"Kegiatan dibagi menjadi
tiga tingkat, yaitu tingkat dasar, tingkat kepemangkuan, dan tingkat
kepanditaan dasar. Dalam kegiatan ini sebanyak 388 peserta dari pinandita dan
masyarakat umum yang mendaftar," ujarnya.
Disampaikan pula, materi yang
diajarkan mencakup moderasi beragama, filsafat Saiva Siddhanta, Sejarah Evolusi
Kasogatan, Teologi Hindu Global, Teologi Hindu Nusantara, hingga praktik
nganteb, yoga, arga patra, dan berbagai aspek lainnya.
"Dari 388 peserta yang
terdaftar, setelah menjalani pelatihan selama 8 bulan, hanya 349 berhasil
memperoleh sertifikat, terdiri dari Teologi Dasar 174 orang peserta, Teologi
Kepemangkuan 133 orang peserta, serta Teologi Kepanditaan sebanyak 42
orang," ujarnya. (ayu/hum)