Rakor Partisipasi Pemda dan Asosiasi dalam penyelenggaraan WWF ke-10 Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (7/2/2024). (Foto: Dok)
JAKARTA, PERSPECTIVESNEWS- Indonesia akan menjadi tuan rumah
penyelenggaraan forum air terbesar di dunia, World Water Forum (WWF) ke-10 di
Bali pada 18-25 Mei 2024. Keunikan budaya 38 provinsi di Indonesia akan
mewarnai acara yang digelar tiap tiga tahun sekali tersebut.
Demikian
disampaikan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat selaku Ketua Bidang Logistik Panitia Nasional Penyelenggaraan
WWF ke-10 tahun 2024 Bob Arthur Lombogia pada Rapat Koordinasi Partisipasi
Pemerintah Daerah dan Asosiasi dalam Penyelenggaraan World Water Forum ke-10
Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (7/2/2024).
“Pemerintah
daerah kami ajak untuk berpartisipasi dalam perhelatan World Water Forum ke-10
dalam berbagai bentuk acara, salah satunya Cultural Night yang akan digelar di
Taman Bhagawan pada 24 Mei 2024. Acara ini akan dikemas semenarik mungkin untuk
mengenalkan budaya khas daerah termasuk kuliner, kerajinan dan atraksi
pertunjukan pada peserta,” kata Bob.
Salah satu
contoh keunikan budaya yang akan ditampilkan yakni perayaan Rahina Tumpek Uye
dengan Upacara Segara Kerthi yang diperingati umat Hindu tiap 210 hari sekali
berdasarkan perhitungan kalender Bali, atau tepatnya pada setiap hari Saniscara
(Sabtu) Kliwon Wuku Uye.
Perayaan
ini merupakan salah satu wujud rasa kasih sayang serta ungkapan terima kasih
manusia kepada binatang peliharaan atau ternak, juga menyucikan diri dari sifat
kebinatangan yang dimiliki manusia.
Selain
menampilkan keunikan budaya, pemerintah daerah juga dapat berpartisipasi dalam
Fair and Expo yang akan diselenggarakan pada 18 - 25 Mei 2024 di lima lokasi,
yakni Bali Nusa Dua Convention Center, Bali International Convention Center,
Bali Collection, Tsunami Shelter Plaza - Kuta Beach, dan Museum Pasifika.
“Partisipasi
dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan asosiasi sangat dibutuhkan
dalam acara ini. Keberhasilan penyelenggaraan World Water Forum ke-10 adalah
keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah,” ujar Bob.
Staf Khusus
Menteri PUPR Bidang Manajemen Sumber Daya Air selaku Ketua Bidang Registrasi,
Website & Sistem Informasi Panitia Nasional Penyelenggaraan World Water
Forum ke-10 Tahun 2024 Firdaus Ali menekankan pentingnya peran serta dan
kolaborasi dari pemerintah pusat dan daerah dalam menyukseskan acara ini,
terutama dalam mengangkat isu terkait pengelolaan sumber daya air di wilayah
masing-masing.
“Peran
pemerintah daerah sangat signifikan. Isu terkait air di daerah harus kita bawa
ke level nasional dan kita bawa ke Bali dalam rangkaian World Water Forum
ke-10. Kehormatan tertinggi sebagai tuan rumah bukan hanya tugas pemerintah pusat,
tapi tugas bersama menyelenggarakan acara ini dengan baik,” kata Firdaus.
Adapun
pemerintah daerah dapat berperan serta dalam ketiga proses utama World Water
Forum, yaitu proses politik, tematik dan regional serta partisipasi dalam
kegiatan pendukung seperti Cultural Night, Fair & Expo, dan Youth Program.
Dalam
proses politik, pemerintah daerah dapat menghadiri sesi bertukar gagasan dan
pengalaman dengan para anggota Asosiasi Pemerintah Lokal (UCLG) dan Asosiasi
Otoritas Daerah Aliran Sungai.
Sementara
dalam proses tematik, pemerintah daerah dapat berpartisipasi aktif dalam sesi
diskusi enam subtema meliputi Air untuk Manusia dan Alam, Ketahanan Air dan
Kesejahteraan, Manajemen dan Reduksi Risiko Bencana, Tata Kelola, Kerja Sama
dan Diplomasi Air, Pembiayaan Air Berkelanjutan, serta Pengetahuan dan
Inovasi.
Plh.
Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah I, Ditjen Bina Pembangunan
Daerah, Kementerian Dalam Negeri Gunawan Eko Movianto juga mengajak pemerintah
daerah untuk mendukung pelaksanaan Forum Air Dunia ke-10 dan menjadikannya
forum belajar dan berkolaborasi terkait upaya menciptakan terobosan dalam
pengelolaan air di daerah.
“Isu
ketahanan air adalah salah satu dari 45 indikator acuan arah kebijakan yang
telah disusun oleh Kementerian Dalam Negeri bersama Bappenas dalam Rencana
pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) & Rencana pembangunan jangka
menengah daerah (RPJMD) 2025-2045. Oleh karena itu isu air perlu mendapat
perhatian bersama, salah satunya dengan partisipasi aktif dalam Forum Air Dunia
ke-10 di Bali pada 18-25 Mei nanti,” ujar Gunawan.
Acara yang
diinisiasi oleh Panitia Nasional Penyelenggara Forum Air Dunia ke-10 tersebut
turut dihadiri perwakilan 38 provinsi yang hadir secara langsung dan daring,
serta sejumlah asosiasi pemerintahan. (lan)