Perspectives News

FORKI Bali Akan Kirim “Full Team” ke Seleknas

 

Sensei Armand Setiawan Wulianadi (tengah) didampingi Sekum FORKI Bali Ardy Ganggas (kiri) dan Wakil Ketua Anak Agung Nanik Suryani menjelaskan soal target di Seleknas maupun PON XXI/2024. (FOTO: djo)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS - Pengprov Federasi Karate-Do Indonesia (FORKI) Bali berencana mengirim atlet di semua nomor yang dipertandingkan pada Seleksi Nasional (Seleknas) Karate di Tangerang, 6-8 Maret 2024 mendatang.

“Kami menargetkan banyak karateka Bali lolos Seleknas, sehingga menjadi skuad Indonesia ke ajang SEAKF, AKF dan WKF,” ucap Ketua Umum FORKI Bali,  Sensei Armand Setiawan Wulianadi ditemui usai Rakerprov III FORKI Bali, Jumat (2/2/2024).

Armand mengatakan, target Seleknas itulah yang dijabarkan saat Rakerprov, yang diikuti utusan dari FORKI Kabupaten dan Kota seluruh Bali. Pihaknya juga segera melakukan seleksi untuk utusan Bali ke Seleknas tersebut.

“Termasuk juga menjabarkan target 3 medali emas dari cabor karate di PON XXI/2024 Aceh-Sumut, itu dibahas di Rakerprov,” kata dia sembari menambahkan 3 medali emas PON XXI nanti semua diharapkan dari nomor kumite perorangan dan beregu.

menurut Armand, FORKI Bali menargetkan di PON nanti meraih 3 emas. Target tersebut meningkat dibanding raihan medali saat PON XX/2020 Papua, yang meraih 2 medali emas.

Armand memandang wajar kalau target di PON nanti FORKI Bali memancang lebih besar dari capaian PON sebelumnya, dan pihaknya berupaya mencapai apa yang menjadi target 3 emas tersebut.

“Kami di PON Papua menargetkan 1 medali emas, meleset tercapai 2 medali emas. Mudah-mudahan di PON XXI/2024 nanti juga meleset ke atas dari target 3 emas tercapai 4 emas atau lebih,” ujar Armand sambil tersenyum.

Armand juga menegaskan selain fokus prestasi, dirinya juga mengingatkan pentingnya disiplin organisasi. Saat ini FORKI Bali juga menjumpai kasus ada oknum yang pindah-pindah perguruan, dan memiliki rekam jejak kurang baik.

“Kalau orang yang bermasalah, dan sudah dipecat dari perguruan, ya kalau bisa tidak dilibatkan jadi pengurus. Intinya mengacu pada regulasi dan AD/ART kita saja,” ungkapnya.

Putra pemilik Pabrik Kata-Kata Joger itu meminta ke depan tidak ada lagi oknum yang pindah-pindah perguruan. AD/ART organisasi wajib dijadikan acuan utama, dan pengurus kabupaten/kota harus selektif memilih kandidat untuk menjadi pengurus FORKI. (djo)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama