Perspectives News

Atlet Perempuan Disabilitas Harapkan Fasilitas Latihan saat Berdialog dengan Menteri PPPA RI

 

Jaya Negara memberikan tanggapannya saat atlet perempuan disabilitas berdialog dengan Menteri PPPA RI, Jumat (16/2/2024).  (Foto: Humas Dps)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Memiliki keterbatasan fisik, tak membuat para penyandang disabilitas untuk terhalang mencetak prestasi. Menjadi atlet, adalah salah satu jalur yang dilalui mereka untuk dapat membuktikan kemampuan diri, baik di tingkat daerah maupun tingkat nasional bahkan internasional.

Semangat menjadi juara tetap ditanamkan dalam diri mereka, kendati kondisi fisik mengalami keterbatasan.

Gelora semangat ini diungkapkan Desak Nyoman Pintarrasti, seorang atlet perempuan disabilitas Kota Denpasar dari cabang olah raga Atletik, Lempar Cakram dan Lempar Lembing kategori F40, pada dialog interaktif dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, di Nabeshima Centre, Jumat (16/2/2024).

Saat itu Desak Pintarristi tak sendiri. Ia hadir bersama belasan rekannya sesama atlet disabilitas perempuan, di tengah rangkaian dialog yang juga dihadiri Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara tersebut.

Selain Jaya Negara, hadir pula Ketua KKKS Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara, Wakil Ketua KKKS Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, dan Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana. Tampak pula Kepala UPT Sentra Mahatmiya Kementerian Sosial RI, Sri Wibowo serta Ketua National Paralympic Committe Indonesia  (NPCI) Kota Denpasar, Ketut Rahadi Diana Putra.

"Meski kami penyandang disabilitas, sebagai duta Kota Denpasar, kami tetap bertekad memberikan yang terbaik bagi Negara Republik Indonesia. Kami berlatih tekun agar dapat terus menorehkan prestasi," ungkapnya.

Ketika mengulas soal persiapan dan latihan, baik reguler ataupun menjelang pertandingan, Desak Pintarristi, pemegang medali emas pada Pepapernas 2023 di Medan itu juga menceritakan, tak jarang ia dan rekan atlet lainnya menemui kendala, antara lain jarak rumah ke tempat latihan maupun fasilitas dari tempat latihan itu sendiri. 

"Ada beberapa teman yang lokasi rumahnya juga agak jauh dari tempat latihan, namun tak menjadi halangan baginya. Selain itu, tak jarang juga kami agak terkendala karena fasilitas, misalnya lapangan dan hal lainnya. Mungkin ke depannya kami harapkan ada tempat dan waktu yang bisa dikondisikan, saat kami latihan agar bisa berkonsentrasi maksimal," harap Desak Pintarristi.

Menanggapi hal ini, Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengatakan, akan berkoordinasi dengan lembaga dan kementerian terkait agar dapat bersama-sama mencarikan solusi terhadap kendala yang dihadapi para atlet tersebut.

"Dalam hal ini, kami dari Kementrian PPPA akan berkoordinasi dengan lembaga dan kementrian terkait, dan juga pemerintah daerah dalam hal ini Pemkot Denpasar, agar bisa mencarikan solusi dari kendala ini. Semoga dengan segala perbaikan kedepannya, semangat adik-adik untuk berprestasi bisa terus menyala," ujarnya.

Bintang Puspayoga dalam kesempatan itu juga mengapresiasi perhatian dan kepedulian Pemerintah Kota Denpasar yang telah memberikan dukungan kepada para atlet disabilitas ini.

"Sinergitas dengan jajaran pemerintah daerah juga diperlukan, dalam hal mempersiapkan para  generasi atlet ini agar terus bisa mencetak prestasi mengharumkan nama bangsa," lanjutnya.

Jaya Negara di lokasi yang sama mengemukakan, Pemkot Denpasar akan terus berupaya mewujudkan Kota Denpasar sebagai kota inklusi. Dalam merealisasikannya, Pemkot Denpasar akan terus melibatkan para kalangan disabilitas agar bisa ikut berkecimpung dalam sektor ekonomi, olahraga maupun sektor lainnya.

"Saat ini Kota Denpasar memiliki Graha Nawasena, rumah harapan yang diperuntukkan bagi disabilitas agar tetap bisa berkarya dan berkreatifitas. Dan khusus kepada adik-adik atlet disabilitas perempuan yang hadir saat ini, Pemkot Denpasar berterima kasih atas semangat dan capaian kalian selama ini. Pemkot Denpasar akan terus memberikan dukungan, sebagai salah satu langkah mewujudkan Kota Denpasar sebagai kota inklusi," urai Jaya Negara.

Lebih lanjut disampaikan, Radio Pemkot Denpasar bahkan sekarang telah memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk bekerja sebagai penyiar radio. Harapannya, ini akan memotivasi rekan disabilitas lainnya agar bisa berkarya dan berprestasi.

Ketua NPCI Kota Denpasar, Ketut Rahadi Diana Putra dalam kesempatan yang sama menuturkan, atlet disabilitas yang dinaungi di organisasi tersebut mencakup kategori tuna daksa, tuna grahita, tuna rungu dan tuna netra.

Adapun cabang olahraga yang dibina adalah, renang, atletik, lempar lembing dan beberapa cabang olah raga lainnya.

"Kami selalu berkomitmen untuk memberikan pembinaan kepada adik-adik atlet agar terus bisa berlaga dengan baik di pertandingan. Kami ucapkan terima kasih atas dukungan Pemkot Denpasar kepada kami selama ini, dan mudah-mudahan apa yang menjadi harapan adik-adik atlet tadi dapat kita penuhi," katanya.  (win/hum)

Post a Comment

Previous Post Next Post