Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menerima audiensi Leader Konsultan PPAM Bali Gede Suarja bersama tim di Kantor Wali Kota Denpasar, Jumat (19/1/2024). (FOTO: esa)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS - Pemerintah Kota Denpasar terus membangun sinergitas bersama seluruh stakeholder dalam mendukung optimalisasi penanganan sampah di Kota Denpasar.
Kali ini bersama Konsultan Peningkatan Peran Aktif Masyarakat (PPAM) Bali tengah mengkaji penerapan pengelolaan sampah dengan paradigma baru lewat program PPAM.
Hal tersebut terungkap saat Leader Konsultan PPAM Bali Gede Suarja bersama tim beraudiensi dengan Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa di Kantor Wali Kota Denpasar, Jumat (19/1/2024).
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah B3 DLHK Kota Denpasar, Adi Wiguna mengaku berterimakasih atas partisipasi dari Konsultan Peningkatan Peran Aktif Masyarakat (PPAM) dalam mendukung penanganan persampahan di Kota Denpasar.
Bahkan pihaknya mendukung penuh setiap pihak yang ingin bersinergi dengan Pemerintah Kota Denpasar terkait pengelolaan sampah. Ini lantaran penyelesaian permasalahan sampah memerlukan sinergitas lintas sektor, termasuk menggugah kesadaran masyarakat untuk aktif dalam memilah sampah.
"Pengelolaan sampah merupakan persoalan kompleks. Tentu saja bila ada sumbangan pemikiran dan gagasan yang bagus akan kami maksimalkan demi terciptanya tata kelola sampah yang sistematis dan baik sehingga permasalahan sampah dapat kita selesaikan dari hulu ke hilir,” ujar Arya Wibawa.
Leader Konsultan PPAM Bali, Gede Suarja diwawancarai usai pertemuan menjelaskan inovasi ini dikemas dalam program peningkatan peran aktif masyarakat terkait pengelolaan sampah dengan paradigma baru. Program yang dikembangkan Kementerian PUPR dan Kementerian lainnya serta didukung oleh Bank Dunia ini, penerapannya akan dilaksanakan di Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar.
Dikatakannya, program ini akan dilaksanakan dengan mengedukasi dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan sekolah-sekolah sehingga pengelolaan sampah dengan paradigma baru dapat dikatakan sebagai bentuk memantapkan program pengolahan sampah berbasis sumber yang selama ini telah berjalan di Kota Denpasar.
"Kita juga mengajak masyarakat untuk memilah, mengolah dan memanfaatkan sampah sehingga nantinya yang tebuang hanyalah residu saja, saat ini tim kami telah melakukan pemetaan database di Kota Denpasar mulai di desa dan kelurahan,” ujarnya.
Program ini direncanakan kick-off pada Januari ini sampai tahun 2025. Ditargetkan akhir 2025 nanti seluruh wilayah di Denpasar telah teredukasi dengan harapan minimal 20 persen masyarakat sudah berubah perilaku memilah dan mengolah sampah dengan paradigma baru.
"Kami telah menghimpun wilayah mana saja yang sudah melakukan pemilahan sampah langsung di sumbernya dan kami fokuskan membantu bila ada wilayah yang belum melakukannya, tentu kami mohon dukungan agar program ini berjalan lancar dan memberikan kemanfaatan optimal dalam penanganan sampah di Kota Denpasar," ucapnya. (esa)