Perspectives News

Rumus Puji Rahayu Ini Boleh Dijiplak Jika Ingin Berkarir dan Sukses


Kristrianti Puji Rahayu, Kepala OJK Bali.  (Foto: perspectives)

BALI, PERSPECTIVESNEWS- Nama lengkap Kristrianti Puji Rahayu, tapi cukup disapa Puji saja. Jabatannya sebagai Kepala OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Provinsi Bali sejak awal tahun 2023, sekaligus wanita pertama yang menjabat sebagai Kepala OJK di Provinsi Bali.

Tugas Puji sesuai yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan yakni menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.

Berat?, pastinya. Tapi MBA (Master of Business Administration) dari Drexel University di Philadelphia, AS ini tampak baik-baik saja, Everything is OK.

“Kalau tugas berat dihadapi dengan berat hati, ya….jadi beban tapi kalau semua beban itu kita kerjakan dengan landasan semata-mata menjalankan amanah dari Tuhan maka segala yang terbaik harus kita berikan. Jika sudah berusaha sebaik-baiknya maka Tuhan pula yang berhak mengapresiasi apa yang terbaik untuk kita. Bekerja baik saja,” tegas ibu dua putri ini.

Berada di posisi puncak di OJK Bali, tak lantas membuat Puji ‘jumawa’. Rendah hati, sederhana, familiar dan suka guyon menjadi ciri khas wanita penyuka tanaman ini.

Jabatan baginya adalah bonus. Sesuai keyakinannya sebagai seorang kristiani, Puji yakin, bekerja dengan hati akan berpengaruh pada karir.

“Jika kita bekerja baik maka organisasi kita senang, stakeholder, mitra kerja, kolega, semuanya juga menjadi baik. Jika akhirnya jabatan atau posisi kita ikut terdongkrak, itu adalah bonus dari Tuhan karena pertanggungjawaban kerja kita langsung kepada Beliau,” tutur wanita kelahiran April, 53 tahun lalu itu.      

Bagaimana Puji bisa menjalankan tupoksinya sebagai istri, ibu, anak dan wanita karir sekaligus dengan adil dan seimbang?.

“Rumusnya sederhana. Semua tugas pokok dan fungsi kita sebagai apapun harus dikerjakan dengan adil dan seimbang. Kalau di tempat bekerja, kita maksimalkan kinerja kita, sementara dalam keluarga, komunikasi yang kita intensifkan. Setiap saat kita bisa berkomunikasi dengan video call ke suami dan anak bahkan dengan orang tua untuk memastikan mereka baik-baik saja. Kita juga bisa beribadah bersama lewat zoom. Semuanya bisa kok dihandel dengan baik,” ungkap alumnus Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) ini.

Bagi Puji, perhatian dan dukungan moral dari keluarga sangatlah penting. Meski jarak jauh ‘memisahkan’ dirinya dengan keluarga namun anak ke-3 dari 7 bersaudara ini, justru semakin bersemangat bekerja.

“Dua minggu sekali saya pulang, tapi kalau nggak sempat, ya ditunda, Semua bisa dilakukan dengan senang hati,” ujarnya santai.

Bergabung OJK sejak 2012

Bergabung OJK sejak tahun 2012 sampai sekarang. “Dulu di Bapepam (1996-2012). Saya termasuk salah satu tim transisi yang terlibat dalam penyiapan pendirian OJK. Jadi OJK itu benar-benar menjadi ‘rumah’ saya.karena bergabung sejak OJK ada,” ungkap Puji yang pernah bekerja di sebuah perusahaan ekspor & impor ini.

Sosok cerdas penerima beasiswa World Bank saat kuliah di Philadelphia, AS ini memiliki pandangan tersendiri tentang kesetaraan gender dalam sebuah jabatan/posisi tertinggi.

“Kalau ingin dianggap setara dengan kaum laki-laki, kita harus tunjukkan diri kita mampu dan dipilih bukan karena jenis kelamin atau sekedar ada wanitanya tetapi bisa diandalkan karena kemampuan. Sekali lagi, jabatan bagi saya adalah bonus. Bekerja sebaik-baiknya, mengalir saja. Prinsipnya, pekerjaan saya adalah kualitas moral saya, mekarya ulian tresna,” tutup Puji.   (wulan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama