Pj Gubernur Bali, SM Mahendra Jaya didampingi Ny drg. Ida Mahendra Jaya menyambangi Pasar Badung, Denpasar, Sabtu (4/11/2023) untuk memastikan pasokan dan harga bahan pokok. (Foto: Humas Pemprov. Bali)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- Penjabat (Pj) Gubernur Bali, SM Mahendra Jaya didampingi
Ny drg. Ida Mahendra Jaya menyambangi Pasar Badung, Denpasar, Sabtu (4/11/2023)
untuk memastikan pasokan dan harga bahan pokok.
Kehadiran Pj Gubernur dalam kesempatan tersebut untuk melihat
dari dekat deretan pedagang yang berjualan di pasar terbesar di Pulau Dewata
tersebut.
Peninjauan dimulai dari lantai satu pasar yang disediakan
untuk beras, daging, ikan, buah dan sayuran.
Serta lantai atas untuk rempah-rempah dan perlengkapan
upacara Bali seperti sarung, payung dan keranjang.
Pj Gubernur yang juga didampingi Kadisperindag Provinsi
Bali, I Wayan Jarta juga mengunjungi fasilitas pendukung pasar seperti gudang
penyimpanan/transit barang, hingga toilet.
Pj Gubernur Bali juga berbincang langsung dengan sejumlah
pedagang untuk mengetahui harga dan ketersediaan pasokan. Selain itu, Ny drg
Ida Mahendra Jaya juga nampak langsung berbelanja sejumlah kebutuhan pokok.
Mahendra Jaya menyebutkan, kedatangannya selain melihat dari
dekat aktivitas di Pasar Badung, juga dalam rangka meninjau harga dan
ketersediaan komoditas terutama bahan pangan.
"Saya monitor tadi, harga relatif stabil. Tidak ada
harga kebutuhan sehari-hari seperti sembako yang harganya melonjak drastis,"
ungkapnya.
Namun demikian Mahendra Jaya memastikan Pemerintah Daerah
akan terus memantau kestabilan pasokan dan harga kebutuhan pokok di pasaran.
"Intervensi tentu terus akan dilakukan untuk memastikan
ketersediaan pasokan dan untuk menjaga kestabilan harga dan inflasi. Itu terus
kita lakukan," ujarnya.
Pria kelahiran Singaraja ini juga mengapresiasi ketersediaan
fasilitas di Pasar Badung. Seperti contohnya ada sejumlah layar display yang menampilkan
harga terkini bahan-bahan pangan seperti sembako.
"Saya apresiasi ini, bentuk komunikasi antara pedagang
dan masyarakat sehingga masyarakat tahu harganya (bahan-bahan pokok, red),"
tambah Mahendra Jaya. (yus/hum)