Wawali Arya Wibawa menghadiri karya Atiwa-tiwa, Manusa Yadnya Lan Atma Wedana Desa Adat Ubung Tahun 2023, Senin (16/10/2023) pagi. (Foto: Humas Denpasar)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa
menghadiri Karya Atiwa-tiwa, Manusa Yadnya Lan Atma Wedana Desa Adat Ubung
Tahun 2023, Senin (16/10/2023) pagi.
Turut hadir Wali Kota Denpasar periode 2008-2021, IB Rai
Dharma Wijaya Mantra, Anggota DPRD Provinsi Bali, I Gusti Putu Budiarta,
Anggota DPRD Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana, Anggota DPRD Kota
Denpasar, I Nyoman Gede Sumara Putra, Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka
Purwantara, Camat Denut, I Wayan Yusswara, serta undangan lainnya.
Wawali Arya Wibawa mengatakan upacara mepandes atau metatah
ini merupakan salah satu pelaksanaan yang wajib dilaksanakan oleh Umat Hindu
khususnya pada anak yang baru beranjak dewasa.
Selain merupakan kewajiban dalam Hindu, Arya Wibawa menyebut
ritual ini juga merupakan salah satu upaya dalam menetralisir 6 sifat buruk
manusia atau yang dikenal dengan sebutan Sad Ripu (enam musuh yang terdapat
dalam diri manusia) meliputi Kama, Lobha, Krodha, Mada, Matsarya, dan Moha.
“Dengan dilaksanakan upacara ini, tentu kami berharap ke depannya
dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Selain kewajiban dalam menjalankan
yadnya juga dapat membantu masyarakat untuk mengurangi biaya upakara yadnya
serta mempererat tali persaudaraan antar umat khususnya di Desa Adat Ubung,”
ucap Arya Wibawa.
Ketua panitia karya, Made Darmaja didampingi Bendesa Adat
Ubung, Made Jesna saat diwawancara mengatakan pelaksanaan ini merupakan karya
yang pelaksanaannya rutin dilaksanakan setiap lima tahun sekali, dan kali ini
merupakan yang ke-3 kali dilaksanakan di Desa Adat Ubung.
Adapun peserta yang tergabung dalam karya ini meliputi 9
orang peserta Pitra Yadnya, 110 peserta Manusa Yadnya, 67 peserta Atma Wedana,
97 peserta Metatah 97, dan 13 peserta pada upacara Menek Kelih.
Puncak pelaksanaan karya ini jatuh pada tanggal 17 Oktober
2023 yang diisi dengan upacara Ngening, Ngareresik, Mecaru, Ngadegang Betara
Lingga, Melaspas Puspa, Mapurwa Daksina, Saji Trapana, dan Maprelina dan
berakhir pada tanggal 20 Oktober 2023 yang diisi dengan acara Ngangkid ke
Segara, Nyegara Gunung, Mapet Semaya, dan Matur Piuning ring Pura Dalem.
“Pelaksanaan ini merupakan sebuah program Desa Adat Ubung
yang dilaksanakan setiap lima tahun, dengan harapan dapat membantu masyarakat
dengan mengurangi biaya dalam upacara yadnya serta diharapkan dapat mempererat
tali silahturahmi antar warga di Kota Denpasar dan khususnya di Desa Adat
Ubung,” pungkas Made Darmaja. (arim/humas)