Pj. Gubernur Mahendra Jaya saat membuka Joint Kick-Off Meeting Sarbagita eBRT dan EVCP, Rabu (18/10/2023), di Ruang Rapat Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali. (Foto: Humas Pemprov. Bali)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Pemerintah Provinsi Bali
mendorong penggunaan kendaraan listrik dalam mendukung komitmen penurunan emisi
karbon melalui penggunaan energi bersih yang salah satunya dengan bantuan
pemerintah pusat dan lembaga donor dari sejumlah negara sahabat.
Hal tersebut disampaikan oleh Pj. Gubernur Bali,
S.M. Mahendra Jaya saat membuka Joint Kick-Off Meeting Sarbagita Electric Bus
Rapid Transit (eBRT) dan Electric Vehicle Charging Point (EVCP), Rabu (18/10/2023),
di Ruang Rapat Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali.
Pj. Gubernur Bali dalam kesempatan tersebut mengapresiasi
bantuan dari Millenium Challenge Corporation (MCC) yang telah memberikan
komitmen pendanaan hibah Compact II untuk dua rencana proyek di Bali, yaitu
Proyek Electric Vehicle Bus Rapid Transit (EV BRT) dan Electric Vehicle (EV)
Infrastructure, yang dimulai dengan pelaksanaan kick-off meeting eBRT &
EVCP serta dukungan pendanaan dalam pelaksanaan studi kelayakan melalui
Millenium Change Account Indonesia II (MCAI-II) dan Kemitraan Indonesia
Australia untuk Infrastruktur (KIAT).
Ia menyampaikan, banyaknya jumlah wisatawan yang datang
ke Bali menyumbang angka kemacetan yang signifikan di Bali khususnya pada akses
dari dan menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Begitu pun dengan
jumlah kendaraan bermotor di Bali. Menurutnya, pertumbuhan kendaraan pribadi
khususnya sepeda motor di Bali sangat tinggi.
“Kepala Bappeda lapor kepada saya yaitu jumlahnya sudah
lebih dari 4,4 juta, jumlahnya sudah lebih banyak dari penduduk Bali,”
ungkapnya.
Mahendra Jaya berharap output dari kajian eBRT & EVCP
dapat dilanjutkan dengan pilot project berupa hibah fisik armada bus listrik
pada koridor rute terpilih, yang didukung pembangunan fasilitas pendukung.
Antara lain halte, pedestrian, park and ride, fasilitas feeder, layanan first
miles and last miles dan fasilitas lainnya serta pembangunan sebaran EV
Charging Station di sejumlah lokasi di Bali.
“Pengembangan pilot project EV Bus dan EV Charging ini
juga diharapkan menjadi contoh pelayanan angkutan publik (EV Bus) yang ramah
lingkungan dan dapat memicu peralihan dari penggunaan kendaraan pribadi ke
angkutan publik,” jelasnya.
Sementara Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas,
Evan Maksum menyampaikan, Menko Marves Luhut Pandjaitan telah memberikan arahan
agar masalah kemacetan di Bali agar dapat segera diselesaikan khususnya di
daerah sekitar Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“Kalau Bali tidak ada penyelesaian di Ngurah Rai maka
tahun 2026 ini sudah stuck karena sudah 26 juta yang masuk,” jelas Evan.
Ia juga menyampaikan, selain tetap mempertahankan adat,
tradisi, budaya dan lokal wisdom-nya, hal penting yang fundamental yang harus
diselesaikan di Bali adalah peralihan menuju transportasi publik.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Direktur Eksekutif
MCA Indonesia Maurin Sitorus dan Minister Counsellor Australian Embassy
Jakarta, Tim Stappleton. (zil/hum)