Pemkot Denpasar menerima bantuan dari BNPB yang diperuntukkan dukungan penanganan kebakaran TPA Suwung, di Denpasar, Kamis (19/10/2023). (Foto: Humas Denpasar)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- Pemkot Denpasar menerima bantuan dari Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp 250 juta yang diperuntukkan dukungan
penanganan kebakaran TPA Suwung.
Bantuan terdiri atas dukungan operasional penanganan darurat
kebakaran, dukungan operasional peralatan siaga darurat bencana kekeringan dan dukungan
peralatan siaga darurat bencana kebakaran.
Bantuan diserahkan langsung Kepala BNPB, Letjen TNI
Suharyanto dan diterima Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara
serangkaian Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Kekeringan serta
Kebakaran Lahan yang digelar di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali,
Kamis (19/10/2023).
Dalam arahannya, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto
menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya membahas penanganan
bencana. Hal ini dikarenakan saat ini wilayah Indonesia masih berada pada
situasi El Nino. Dimana, khusus untuk Provinsi Bali terdapat beberapa daerah
yang tergolong El Nino Ekstrem lantaran satu bulan belum turun hujan.
“Itulah mengapa kami sepakat, antara pemerintah pusat, BNPB,
TNI/Polri meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam rangka menghadapi
kekeringan dan El Nino ini. Upaya ini juga dilaksanakan untuk memastikan
ketersediaan air dengan memberikan bantuan peralatan,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota didampingi Kadis Pertanian, AA
Ngurah Bayu Brahmasta dan Kalaksa BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa
mengatakan, Pemerintah Kota Denpasar terus membangun sinergi lintas sektor
dalam mendukung penanganan kekeringan. Hal ini dilaksanakan dengan berbagai
upaya agar pertanian tetap produktif.
“Kami telah menyiapkan berbagai langkah agar pertanian di
Kota Denpasar tetap produktif,” ujar Jaya Negara.
Secara teknis Kadis Pertanian, AA Ngurah Bayu Brahmasta
menjelaskan, sesuai dengan hasil beberapa kali pertemuan dengan instansi
terkait, maka disepakati bahwa ada beberapa upaya yang akan dilaksanakan dalam
rangka menghadapi kemarau panjang yang dapat berakibat kekeringan atau kekurangan
air terhadap lahan-lahan pertanian.
Adapun langkah tersebut lanjut Gung Bayu, yakni mendata
semua subak yang rawan terjadi kekeringan, mengoptimalkan pemanfaatan sumur
tanah dangkal di kawasan lahan pertanian dan mengadakan stok pestisida di masing-masing
kecamatan/BPP kecamatan dengan maksud dapat membantu petani sesegera mungkin
jika ada peningkatan serangan hama dan penyakit.
Selanjutnya, pihaknya juga turun mengoptimalkan petugas
pengamat hama dan penyakit (PHP) dengan melakukan pengamatan setiap hari di
masing-masing subak. Hal ini bertujuan untuk mengetahui lebih dini serangan
hama dan penyakit sehingga lebih dapat mencegah terjadinya gagal panen.
Selain itu, turut dilaksanakan kegiatan Penerapan
Pengendalian Hama Terpadu (PPHT) dengan maksud dan tujuan menambah pengetahuan
dan keterampilan serta wawasan para petani terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman padi, hama dan penyakit dengan harapan hasil produksi
pertanian dapat lebih meningkat.
“Jadi itu langkah yang kami siapkan, dan tentunya kami juga
turut memberikan pengadaan bantuan beberapa komoditi pertanian selain padi
seperti tanaman cabai, tanaman sayur-sayuran, dan tanaman bawang. Dan yang tak
kalah penting yakni mengoptimalkan pelaksanakan kegiatan Asuransi Usaha Tanaman
Padi (AUTP) 2023 dengan tujuan jikalau terjadi gagal panen maka petani
setidaknya mendapat ganti rugi biaya yang telah dikeluarkan,” ujar Gung Bayu. (ags/humas)