Ketua Umum PBPI Galih Kartasasmita (kanan) dan Ketum PI Bali Dito (tengah) seusai sosialisasi olahraga padel di Sanur Padel Club, Minggu (15/10/2023) (FOTO: lan)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS – Olahraga padel ternyata telah berkembang pesat di Bali. Olahraga yang pertama kali ditemukan di Meksiko ini, di Bali sudah terdapat 70 padel court (lapangan padel), dan 15 klub.
“Ini suatu jumlah yang luar biasa, sebab, di Jepang saja (markas organisasi padel Asia) hanya terdapat 30 padel court,” ucap Ketua Umum Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) Galih Kartasasmita, di Sanur, Minggu (15/10/2023).
Ditemui saat sosialisasi dan pengukuhan Pengurus Provinsi Padel Indonesia (PI) Bali, di Sanur Padel Club, Galih mengatakan tantangan terberat dirinya selaku ketua umum cabang olahraga relatih baru, adalah bagaimana lebih dikenal masyarakat umum.
Di Bali, padel banyak dimainkan oleh ekspatriat, karenanya ia berharap kepada Ketua Umum Pengprov Padel Indonesia (PI) Bali, Dito, agar menyosialisasikan padel kepada masyarakat setempat.
PBPI sendiri, lanjut Galih, diberi target oleh KONI Pusat menggelar eksebisi saat Pekan Olahraga Nasional (PON) di Aceh dan Sumatera Utara tahun depan.
“Untuk bisa menggelar eksebisi di PON, persyaratannya harus ada minimal 6 pengurus provinsi PI di Indonesia, dan kami baru ada di Provinsi Banten, dan Bali yang baru saja dikukuhkan,” kata Galih.
Meski begitu, Galih optimistis padel bisa eksebisi di PON XXI/2024 di Aceh-Sumut, meski sampai saat ini persyaratan menggelar eksebisi di PON masih belum terpenuhi.
“Syarat bisa menggelar eksebisi padel di PON tahun 2024 mendatang minimal cabang olahraga baru ini (padel,red) pengurusnya terdapat di enam provinsi,” ucap Galih.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat akan dibentuk Pengprov PI DKI Jakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Aceh dan Sumut sekaligus mengadakan sosialisasi di provinsi-provinsi tersebut.
Galih berharap pengurus PI Bali di bawah ketuanya Dito, segera berkoordinasi dengan KONI dan Disdikpora Bali untuk selanjutnya melakukan sosialisasi dan menyiapkan atlet ke eksebisi PON XXI tahun depan.
Menurut dia, rata-rata di provinsi yang sudah terbentuk kepengurusannya maupun yang akan dibentuk, untuk infrastruktur atau lapangan padel (padel court) sudah siap, namun atletnya belum.
“Nah ini tantangan bagi kami dan pengurus provinsi bagaimana merekrut atlet untuk eksebisi di PON XXI/2024 mendatang. Kalau di Bali tidak masalah karena di sini terdapat 70 padel court dengan 15 klub padel, jauh lebih banyak dibandingkan di Jepang yang hanya 30 padel court,” katanya.
Setelah eksebisi di PON XXI/2024 Aceh-Sumut, PBPI terus menyosialisasikan padel ke provinsi-provinsi di Tanah Air karena untuk diakui sebagai cabor di bawah KONI, harus minimal terdapat 16 Pengprov PI.
“Kadi kami akan terbang roadshow ke sejumlah provinsi agar olahraga ini makin dikenal, yang pada gilirannya dipertandingkan secara resmi di event-event nasional,” demikian Galih Kartasasmita. (lan)