OJK KR 8 menggelar edukasi keuangan dan pasar modal untuk pegawai Pemprov. Bali, di Kantor Gubernur Bali, Jumat (13/10/2023). (Foto: OJK)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- OJK Regional 8
Bali dan Nusa Tenggara melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD)
Provinsi Bali menggelar edukasi keuangan bertema Waspada Investasi Ilegal dan Pengenalan Pasar Modal kepada pegawai
yakni Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non ASN di lingkungan
Pemerintah Provinsi Bali.
Edukasi tersebut digelar bersama PT Bursa Efek Indonesia dan
PT BRI Danareksa Sekuritas, di Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Provinsi
Bali, Jumat (13/10/2023).
Kegiatan ini
merupakan bagian dari World Investor Week (WIW) 2023 yang
diselenggarakan oleh International
Organization of Securities Commission (IOSCO) Committee 8 (C8) yang dibentuk oleh IOSCO Board dan fokus pada topik edukasi dan literasi keuangan bagi investor
ritel.
Materi edukasi yang dilakukan antara lain mengenai antisipasi investasi ilegal oleh OJK, pengenalan Pasar Modal Indonesia oleh Bursa Efek
Indonesia dan mekanisme bertransaksi di Pasar Modal oleh PT BRI
Danareksa Sekuritas.
Selain kegiatan literasi, dilakukan pembukaan rekening
reksadana kepada 100 peserta kegiatan.
Melalui edukasi
keuangan ke ASN, OJK berharap
dapat terus mendorong pertumbuhan literasi dan inklusi keuangan masyarakat khususnya untuk
berinvestasi di Pasar Modal dan terhindar dari penawaran investasi ilegal.
Provinsi Bali saat ini memiliki 18 Perusahaan Efek dengan 37
kantor cabang. Jumlah investor saham di Bali menduduki ranking ke-8 jumlah Single
Investor Identification (SID) terbanyak di Indonesia, urutan ke-11 untuk investor Reksa Dana, dan
urutan ke-7 untuk investor
Surat Berharga Negara (SBN).
Pada Agustus 2023, jumlah investor saham di Bali sebanyak
108.472 SID atau tumbuh 21,71
persen yoy. Demikian juga dengan jumlah investor SBN sebesar 20.032 SID
yang tumbuh sebesar 27,62 persen yoy.
Sementara itu, jumlah investor Reksa Dana sebesar 204.309
SID tumbuh sebesar 22,74 persen yoy. Nilai kepemilikan saham di Bali
mencapai Rp4,60 triliun atau tumbuh 9,26 persen yoy. Hal ini menunjukan
minat masyarakat Provinsi Bali untuk
berinvestasi di Pasar Modal.
Dalam rangka
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Pasar Modal, OJK Regional 8
Bali dan Nusa Tenggara berkolaborasi
dengan PT Bursa Efek Indonesia dan PT BRI Danareksa Sekuritas juga telah melaksanakan kegiatan Literasi
dan Inklusi Keuangan kepada Desa Adat dan Pecalang di Bali sebanyak 7 (tujuh)
kegiatan. (lan)