Perspectives News

Festival Loloan Jaman Lame Ajak Masyarakat Nostalgia ke Loloan Tempo Dulu


Wabup Ipat menghadiri FBLJL 2023 yang kembali digelar tahun ini di sepanjang jalan Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, Sabtu (21/10/23).  (Foto: Humas Jembrana) 

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Festival Budaya Loloan Jaman Lame (FBLJL) 2023 kembali digelar dengan menyuguhkan berbagai kekayaan budaya, keunikan tradisi, kuliner Loloan di sepanjang jalan Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana. 

Acara yang digelar rutin setiap tahunnya ini, dihadiri Wakil Bupati Jembrana IGN Patriana Krisna (Ipat), Sekda, sejumlah pimpinan OPD termasuk Tokoh Puri Agung Negara, Sabtu (21/10/2023).

Digelar selama 2 hari, festival kali ini mengambil tema ‘Ayo Medayoan ke Loloan’ dan mengajak masyarakat yang hadir bernostalgia akan tradisi khas masyarakat Loloan tempo dulu.

Dalam sambutannya, Wabup Ipat mengatakan pelaksanaan Festival Budaya Loloan yang dilaksanakan dengan semangat Sumpah Pemuda ini menyiratkan bahwa semangat berinovasi, berkreatifitas dan sinergitas para Remaja Loloan dengan Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, sangat baik.

"Ini merupakan kegiatan yang sejalan dengan konsep pengembangan pariwisata kerakyatan, yang diharapkan mampu untuk mempromosikan potensi seni, budaya, tradisi masyarakat dan menghidupkan berbagai sub sektor ekonomi kreatif sebagai daya tarik wisata," ucapnya. 

Menurutnya, Festival Budaya Loloan ini bukanlah sekedar sebuah peristiwa kolektif yang berlalu begitu saja tetapi Festival Loloan adalah selayaknya aktualisasi akumulasi pesan yang tiba dengan lembut dari masa lalu, sekaligus menghantarkan selaksa makna yang sudah seharusnya direaktualisasi pada zaman kini dan di masa depan.

"Budaya khas Loloan ini agar terus dijaga dan dilestarikan terutama bagi pemuda pemudi disini agar tidak tergerus jaman. Untuk itu, saya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya Festival ini, dengan harapan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan dikembangkan dengan penuh rasa tanggung jawab dan kreatifitas sebagai sebuah event yang mampu menarik minat wisatawan dengan tetap mengedepankan aspek kearifan lokal," ujarnya.

Sementara ketua pantia Ahmad Azmi menjelaskan, acara tersebut dimulai dengan menampilkan budaya yang ada di Loloan, kemudian budaya antara persaudaraan umat Hindu dengan umat Muslim.

"Banyak budaya Loloan yang ditampilkan disini, diantaranya tradisi nginang, tradisi ngotok, tradisi rebana, dan tradisi lainnya. Tadi juga kita sudah saksikan bersama tari kolaborasi yang ditampilkan antara Mertasari (Tari Janger) dengan Loloan Timur (Tari Rudat)," jelasnya.

Terkait tema, Ahmad Azmi menjelaskan, ‘Medayoan ke Loloan’ yang artinya bertamu ke Loloan, jadi dengan bertamu ke Loloan itu, orang Loloan menyambutnya dengan memberikan tradisi-tradisi yang ada di Loloan.

"Kami berharap festival ini bisa terus terselenggara. Agar ke depan masyarakat bisa tetap menjaga tradisi yang ada di Loloan," pungkasnya.  (humas)

 

Post a Comment

Previous Post Next Post