Satu helikopter type BELL 412 SP diperbantukan oleh BNPB untuk memadamkan api di TPA Suwung. Helikopter tersebut tiba di Denpasar pada Sabtu (14/10/2023) (Foto: BPBD Bali)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS – Tim Gabungan terus berupaya memadamkan kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung Denpasar Selatan. Upaya penebalan dilakukan dengan menambah satu armada helikopter type BELL 412 SP oleh BNPB untuk membantu water bombing.
Semoga dengan tambahan helikopter dapat membantu percepat proses pemadaman. Helikopter sedang bergerak menuju Bali, dan berharap dengan dua unit helikopter akan lebih efektif dan lebih cepat dalam proses pemadaman melalui skema water bombing,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Made Rentin, Sabtu (14/10/2023).
Rentin menambahkan, tadi malam pihaknya sudah mendapat arahan dari Deputi Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen Fajar Setyawan seputar adanya tambahan dukungan armada helikopter untuk Bali.
Di samping helikopter, BNPB juga memberi arahan untuk memberikan dukungan peralatan darurat dalam pemadaman kebakaran berupa APD, alat semprot jinjing, mesin sedot air, fielbed, dan juga tambahan tenda, serta kelengkapan damkar lainnya.
TPA Suwung, Denpasar Selatan terbakar pada Kamis 12 Oktober 2023. Didukung tim gabungan dengan total 10 unit armada pemadam kebakaran, 6 unit dari Kota Denpasar, 2 unit dari Kabupaten Badung, dan 2 unit dari Kabupaten Gianyar, 1 unit loder serta 4 ekskavator, sejak Kamis berjibaku memadamkan kobaran api. Sedangkan alat berat untuk membuka jalan agar akses mendekati titik-titik api bisa dilalui mobil damkar supaya lebih mudah bergerak menyemprotkan air.
Pada Jumat 12 Oktober 2023 BNPB mengirim satu unit helikopter untuk melakukan water boombing. Karena masih belum padam, Sabtu 13 Oktober 2023 BNPB kembali mengirim satu unit helikopter untuk mempercepat pemadaman.
Menurut Made Rentin, kekeringan yang relatif lama, diduga memicu munculnya percikan api. Kondisi ini diperparah dengan kencangnya tiupan angin. “Api cukup besar dan kepulan asap membumbung tinggi, tetapi sejauh ini masih terkendali, tidak sampai mengganggu aktivitas publik, terutama aktivitas di Bandara Internasional Ngurah Rai,” imbuhnya. (djo)