Bangkai Satwa TNBB yang dilindungi berhasil disita petugas
Sabtu (15/10/2023). (Foto: Tim TNBB)
JEMBRANA,
PERSPECTIVESNEWS- Taman Nasional Bali Barat (TNBB) berhasil menyita belasan
bangkai hewan satwa dilindungi, yang ditemukan dalam mobil pelaku perburuan
liar, Sabtu (15/10/2023). Bangkai satwa tersebut kemudian dikubur oleh petugas
TNBB.
Kepala Balai TNBB, Agus Krisna mengungkapkan, peristiwa
perburuan liar ini diperkirakan terjadi pada Jumat (13/10/2023) kemarin.
Sebanyak 15 bangkai satwa, diantaranya 11 ekor kijang, 1 ekor rusa timor, dan 3
ekor babi hutan yang diangkut menggunakan mobil berhasil diamankan petugas dari
kendaraan terduga pelaku yang diserahkan kepada pihak kepolisian.
"Untuk bangkai-bangkai hewan ini sesuai petunjuk
kepolisian setelah dilakukan pemeriksaan, dilakukan penguburan,"
ungkapnya.
Pengungkapan tersebut, kata dia, berawal dari petugas
mendapati kendaraan jenis Toyota Kijang masuk ke wilayah TNBB melalui pintu
masuk menuju Pura Segara Rupek, Kabupaten Buleleng sekitar pukul 17.00 Wita.
Pintu masuk tersebut sering dilalui oleh masyarakat untuk keperluan
persembahyangan, sehingga petugas awalnya tidak mencurigai kendaraan tersebut.
Namun, kecurigaan muncul saat kendaraan tersebut keluar dari
hutan pada Sabtu (14/10/2023) pagi. Dua orang yang berada di dalam mobil
mencoba melarikan diri setelah petugas mencurigai mereka saat hendak melewati
palang pemeriksaan di wilayah Tegal Bunter, Kecamatan Gerokgak. Mereka berhasil
melarikan diri ke dalam hutan, meninggalkan mobil beserta hasil buruannya.
"Kasus ini menunjukkan bahwa pemburu saat ini
memanfaatkan kondisi musim kemarau untuk melakukan perburuan, karena
satwa-satwa TNBB keluar dari hutan mencari air dan makanan," ungkapnya.
Sebagai respons terhadap kasus ini, pihak TNBB telah
menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku
perburuan liar ini. Kasus ini menjadi peringatan serius tentang pentingnya
melindungi satwa liar dan menjaga kelestarian hutan serta taman nasional.
"Kami telah meningkatkan pemeriksaan setiap hari,
tetapi luas wilayah TNBB membuat kesulitan untuk mengawasi seluruhnya,"
pungkasnya. (suf)