Perspectives News

Gelar Musda, AIMI Gencar Sosialisasikan Informasi Terkait Permasalahan ASI dan Ibu Menyusui


Musda AIMI Bali ke-2 dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA), Lumintang, Denpasar, Sabtu (16/9/2023) sore. 

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) adalah organisasi nirlaba berbasis kelompok sesama ibu menyusui dengan tujuan menyebarluaskan pengetahuan dan informasi tentang menyusui serta meningkatkan angka ibu menyusui di Indonesia.

AIMI Bali merupakan cabang ke-7 dari 19 daerah/provinsi di Indonesia yang diresmikan pada 26 Januari 2013 di Denpasar. Pada Sabtu (16/9/2023) sore, dilaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) ke-2 di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA), Lumintang, Denpasar.  

Ketua AIMI Bali 2 periode Gek Wulan Mahaswari menjelaskan, Musda yang digelar bertujuan untuk memilih kepengurusan periode 3 (2023-2028) serta menyosialisasikan program kerja kepengurusan baru. Terpilih Ketua AIMI Bali periode 3, Dyah Kayuan Pratiwi S. Gz, Rd.

“Musda AIMI Bali kali ini adalah Musda ke-2 yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali guna memilih Ketua AIMI Bali. Ketua yang terpilih nantinya adalah seorang konselor wanita yang akan bertugas pada periode 3 (2023-2028).

Disebutkan Wulan, kegiatan AIMI mengacu tidak hanya pada ibu-ibu, namun juga kepada para suami atau pengasuh serta semua pihak yang terlibat dalam pengasuhan bayi, karena penentu keberhasilan menyusui bergantung pada support system dalam keluarga.

“Pemilihan ini menunjukkan bahwa peran seorang ibu sangat penting dalam memberikan edukasi, karena seorang ibu adalah guru pertama generasi penerus dalam setiap keluarga,” ujarnya.

Kelas-kelas yang diadakan AIMI sangat bervariasi dan bisa bekerjasama dengan pihak manapun, kecuali pihak-pihak yang dirasa memiliki kepentingan pribadi atau perusahaan yang memiliki barang/produk yang dirasa bisa mengganggu proses menyusui.

Musda ini dilaksanakan dengan pengawasan AIMI Pusat, Nia Umar selaku Ketua Umum AIMI. Dengan terpilihnya Ketua AIMI Bali periode 3 (2023-2028), maka seluruh pengurus AIMI Bali akan berganti.

Sementara Ketua Umum Nia Umar memaparkan, AIMI menyediakan ruang bagi para ibu dalam beberapa kelas seperti kelas edukASI menyusui, kelas MPASI, sosialisASI dan kelas edukASI privat.

“Beberapa kegiatan sosialisasi dan edukasi offline AIMI adalah membuka kelas, namun beberapa tahun terakhir AIMI membuat beberapa kelas menyusui yang bisa diakses oleh seluruh Indonesia dengan sistem online dikarenakan pandemi,” ungkap Nia.

Susu Formula Pabrikan

Nia juga tak menampik jika permasalahan ibu menyusui saat ini juga salah satunya disebabkan gencarnya pabrikan susu formula bayi yang mengklaim produknya memiliki kadar pemenuhan asupan gizi seorang bayi layaknya ASI.

“Banyaknya produk susu formula pabrikan yang mengklaim mampu memenuhi seluruh unsur gizi bayi layaknya ASI, menjadi penyebab kurangnya ibu memberikan ASI untuk bayinya. Itu sebabnya kami terus menggaungkan sosialisasi dan edukasi permasalahan ASI dan menyusui ini kepada para ibu yang memiliki bayi,” tandas Nia Umar.

Ditambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir jika membutuhkan bantuan konselor ketika menghadapi beberapa masalah menyusui atau sekedar butuh sharing seputar menyusui, karena AIMI memiliki nomor yang bisa dihubungi yaitu 081239966001. Adapun konseling tatap muka akan diarahkan oleh konselor yang bertugas ketika klien memang membutuhkan.

“Kami mengharapkan, dengan adanya support group AIMI Bali, akan menjadi tempat para ibu menemukan solusi dari permasalahan ASI dan menyusui, sehingga tingkat keberhasilan ASI eksklusif sampai 6 bulan bisa dicapai,” ujar Wulan Mahaswari menambahkan.  (lan)

 

Post a Comment

Previous Post Next Post