JEMBRANA,
PERSPECTIVESNEWS- Kabupaten Jembrana menjadi tujuan pelaksanaan Field Trip
Kakao dalam peringatan Hari Kakao Indonesia Tahun 2023. Hal tersebut karena
kualitas biji kakao fermentasi Jembrana yang telah diakui oleh dunia serta
telah mendapat penghargaan secara nasional pada lomba Biji Kakao Nasional Tahun
2022.
Field Trip Kakao yang dilaksanakan di kebun kakao milik
Kelompok Tani Kakao Merta Abadi di Desa Ekasari, Kecamatan Melaya, Kabupaten
Jembrana, Sabtu (16/9/2023) dihadiri oleh sejumlah pejabat kementerian dan asosiasi
di bidang pengembangan produksi kakao.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyambut kedatangan para
tamu diantaranya Musdalifah Machmud selaku Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan
Agribisnis Kemenko Bidang Perekonomian, Yuli Sri Wilantari selaku National
Project Director Proyek FOLUR dan Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis
Holtikultura Kemenko Perekonomian, Ihsan Nugraha dari Badan Karantina Pangan
dan Soesanto Abdoellah selaku Ketua Umum Dewan Kakao Indonesia serta undangan
lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Tamba mengajak seluruh
undangan untuk memetik secara langsung buah kakao hasil kelompok tani Merta
Abadi serta melihat proses pengolahan biji kakao mentah yang melalui fermentasi
hingga menjadi produk kakao setengah jadi.
Deputi Musdalifah Machmud mengatakan, kakao secara nasional
adalah kebanggaan negara Indonesia karena kakao bukan hanya sebagai sumber
ekonomi tetapi juga masuk dalam budaya. Dirinya meyakini bahwa kakao bisa
menciptakan banyak kreatifitas yang mendukung budaya-budaya nasional.
Musdalifah sangat mengapresiasi pengembangan berbagai
komoditas pertanian yang ada di Kabupaten Jembrana, salah satunya adalah
komoditas kakao. Sektor pertanian, menurutnya sangat penting untuk dijaga
sebagai sumber ekonomi masyarakat di luar sektor formal maupun pariwisata yang
umumnya ada di Bali.
"Saya bangga dengan Jembrana karena bisa membangun
peremajaan-peremajaan untuk komoditas. Saya yakin komoditas-komoditas yang ada
di Jembrana ini juga selalu dilihat keberlangsungan produk-produk ekonomi
kerakyatannya," ucapnya.
Pihaknya menyampaikan, Kemenko Bidang Perekonomian akan
selalu mendukung pengembangan komoditas kakao melalui program-program
komprehensif untuk pengembangan kakao agar kembali menjadi salah satu sumber
ekonomi utama negara Indonesia.
"Kita harapkan menjadi paling tidak nomor 3 di dunia,
dan kita mengusung supaya Jembrana menjadi salah satu tempat untuk maju lebih
cepat dan menjadi contoh memajukan kakao lebih baik dan lebih cepat,"
ujarnya.
Pihaknya menilai, produk kakao Jembrana telah menjadi salah
satu kakao unggulan di Indonesia, tidak terlepas dari usaha dan kerja keras
semua sektor, baik itu oleh petani sendiri maupun dukungan penuh dari pemerintah.
"Yang pasti dukungan Pemerintah Daerah itu yang paling
utama. Sebenarnya kalau kita ingin mewujudkan kakao sebagai salah satu sentra
ekonomi di daerah dan dengan dukungan Bapak Bupati yang sedemikian signifikan, Insya
Allah program-program yang ada di pusat akan mensupport terutama Jembrana,"
kata Musdalifah.
Dirinya pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama
mendukung pengembangan produksi kakao di Kabupaten Jembrana. Karena dengan
keterlibatan semua pihak, produksi kakao di Jembrana akan berkembang semakin
pesat dan menjadi yang terbaik.
"Tentu saja kita mengajak stakeholder lainnya karena kita tidak bisa bertumpu hanya dari APBN
dan APBD. Kita juga mengharapkan peran serta seluruh stakeholder untuk mendorong terwujudnya Jembrana sebagai sentra
kota kakao," harapnya.
Bupati Tamba saat menerima penghargaan nasional pada lomba Biji Kakao Nasional Tahun 2022 karena kualitas biji kakao fermentasi Jembrana yang telah diakui dunia.
Sementara, Bupati Tamba sangat menyambut baik acara field
trip kakao yang merupakan bagian dari peringatan Hari Kakao Indonesia yang
dilaksanakan di Jembrana. Terutama dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat
serta berbagai asosiasi di bidang kakao untuk pengembangan produksi kakao
Jembrana.
"Saya tentu semangat sekali. Bahkan ini merupakan
bagian dari pilihan kita untuk menyejahterakan masyarakat Jembrana di bidang
agrobisnis. Dan kemudian juga, kita mendapatkan tagline acara hari ini yang
sungguh luar biasa dari Jembrana menuju dunia, artinya kakao Jembrana menjadi
contoh pilihan kakao dunia," ujarnya.
Bupati Tamba pun tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut,
ia pun langsung mengusulkan untuk mendapat bantuan 300.000 bibit kakao untuk
dapat meningkatkan produksi kakao petani. Hal tersebut, juga sebagai upaya
menciptakan siklus produksi kakao dari hulu hingga ke hilir.
"Saya berpikir bahwa kita sudah punya program dari hulu
ke hilir, di hilir kita sudah mendapat major
project oleh pemerintah pusat berupa Factory Sharing Kakao, tetapi saya
khawatir untuk mensuplai bahan bakunya itu kekurangan, maka itulah bagaimana
caranya agar produksi kakao pada petani dapat ditingkatkan," ucapnya.
Pihaknya menyebutkan, hingga saat ini kelompok petani kakao
yang sudah terdaftar baru belasan kelompok. Namun di luar itu, masih banyak
kelompok petani yang belum mendaftarkan dirinya dan sebagian petani juga masih
bekerja secara sendiri-sendiri.
"Kelompok tani kakao yang sudah terdaftar secara resmi
mungkin antara 11- 12 kelompok, tetapi kelompok-kelompok yang belum terdaftar
secara resmi, baik yang baru membentuk kelompok maupun yang baru belajar
bertani kakao hampir 30-an kelompok," tutupnya. (ngr/humas)