Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata. (Foto: perspectives)
BALI, PERSPECTIVESNEWS-
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi
Bharata menilai, startup yang gagal bahkan harus tutup, adalah hal yang sudah
biasa terjadi, bahkan itu normal saja.
“Jangankan di Indonesia, di Amerika dan negara-negara maju
lainnya juga terjadi hal yang sama. Itu biasa saja dan normal di dunia bisnis,”
ungkap Tedi Bharata kepada perspectivesnews.com
terkait kelangsungan bisnis startup di Indonesia, khususnya startup binaan
HUB.ID Accelerator.
Tedi menjelaskan, seandainya terdapat 100 startup, pastinya
tidak semuanya bisa berkelanjutan. Pasti ada yang gagal. Jika hanya 5% saja
yang sanggup bertahan dan tumbuh besar, itu juga tidak selalu berjalan mulus
tanpa kendala.
“Seperti yang saya bilang, tak seindah pada awalnya,”
katanya.
Namun Tedi menegaskan, hal itu sudah biasa terjadi dan
normal saja karena startup dihadapkan pada situasi dan kondisi yang terjadi,
perkembangan dunia digital yang makin inovatif, permodalan yang harus dikelola
dengan manajemen modern, dan banyak hal lainnya.
“Jika mereka tidak mampu bertahan, ya kolaps,” ungkapnya.
Tedi mengapresiasi digelarnya HUB.ID Partner Day x Nex-Be
Fest 2023 yang digagas Kemkominfo dan menjadi ajang bertemunya startup untuk membangun jejaring yang
kuat dengan mitra strategis bagi pertumbuhan startup.
Seiring dengan banyak masuknya investasi untuk usaha baru
yang berbasis teknologi, startup perlu didukung untuk dapat menciptakan
solusi-solusi baru yang positif baik mutual
maupun beneficial bukan cuma untuk
startup tapi juga untuk seluruh mitra bisnis yang terlibat.
Sinergi dan kolaborasi antara startup dan berbagai korporasi
selama dua hari dalam acara HUB.ID Partner Day x Nex-BE Fest 2023 diharapkan
dapat menciptakan solusi-solusi baru yang positif baik mutual maupun beneficial untuk
startup dan juga seluruh business partner yang terlibat.
Seperti diketahui, Indonesia merupakan salah satu dari 10
negara dengan jumlah perusahaan rintisan (startup) terbanyak
di dunia pada 2022, menurut laporan Startup Ranking.
Tercatat, ada 2.346 startup di dalam
negeri. Jumlah ini menempatkan Indonesia berada di urutan kelima terbanyak di
dunia. (lan)