Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster usai membuka
Webinar TP PKK Provinsi Bali mengusung tema “44 Tonggak Peradaban Penanda Bali
Era Baru”, Selasa (25/7/2023). (FOTO: Humas Pemprov Bali)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS - Ketua
TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster membuka Webinar TP PKK Provinsi Bali mengusung
tema “44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru”.
Webinar yang menghadirkan narasumber Koordinator Kelompok
Ahli Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali Prof. Dr.drh. I Made Damriyasa, MS ini,
diselenggarakan secara luring dan daring dari Ruang Rapat Kertha Sabha,
Jayasabha, Selasa (25/7/2023).
Ny. Putri Koster menyampaikan, dalam pergerakannya PKK sesuai
dengan visinya melaksanakan kegiatan sosialisasi dan aksi sosial. Dalam
kegiatan sosialisasinya, PKK menyampaikan informasi ke tengah masyarakat baik
itu program PKK sendiri maupun program program
pemerintah.
Ia menambahkan, menjadi tanggung jawab moral bagi PKK
Provinsi Bali untuk menyampaikan kepada masyarakat terkait capaian pemimpin (Gubernur
Wayan Koster dan Wagub Cok Ace) beserta jajaran dalam melaksanakan program
pembangunan Bali selama lima tahun ini.
Untuk itu, lanjutnya, saat ini menjadi waktu yang tepat untuk
menyampaikan lebih luas lagi dan lebih detail lagi apa saja program pembangunan
yang sudah dicapai oleh Pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Wayan
Koster beserta jajaran.
Wanita yang akrab dipanggil Bunda Putri ini menambahkan, dari
awal kepemimpinan Gubernur Bali dan Wakil Gubernur Bali telah mengusung Visi
“Nangun Sat Kerthi Loka Bali” untuk membangun dan mewujudkan apa yang sesungguhnya kesejahteraan yang kita inginkan
bersama yang baik untuk alam Bali beserta dengan seluruh isinya.
“Dalam membangun Bali dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali
digunakan pola dan sistem yang kita kenal dengan Pola Pembangunan Semesta
Berencana. Dengan pola ini ingin dicapai tatanan tatanan untuk meningkatkan
kesejahteraan kita bersama baik secara sekala maupun niskala atau yang bisa disebut
dengan tatanan Bali Era Baru,” katanya.
Ditambahkan, dalam Tatanan Bali Era Baru terdapat 44 Tonggak
Peradaban Penanda Bali Era Baru, dimana dalam 44 tonggak ini ada hal baru yang
dimunculkan dari pemikiran cerdas para pemimpin, ada juga hal yang sudah tergerus
lalu diperkuat kembali dan ada hal yang sudah hilang dibangkitkan kembali,
mengingat hal tersebut baik dan bagus untuk tatanan kehidupan ke depannya.
Sebagai orang Bali, wajib hukumnya untuk melestarikan,
menjaga alam Bali beserta isinya sehingga masih tetap utuh sebagaimana yang
diwariskan para leluhur. Dalam 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru ini
tentu saja isinya mencakup ke 10 Program Pokok PKK, sehingga PKK wajib hadir
dalam mensosialisasikan ke tengah masyarakat. Disamping itu PKK juga adalah
sayap dari pemerintahan yang ada secara berjenjang dari tingkat desa, kecamatan
hingga pusat. Oleh karena itu, PKK mengambil ruang gerak yang mampu dilakukan
sesuai dengan visinya mewujudkan masyarakat yang cerdas, sehat,memiliki daya saing
tinggi, berakhlak mulia serta berbudi pekerti luhur.
Bunda Putri mengajak seluruh masyarakat bersinergi bersama mewujudkan
apa yang dicita-citakan bersama, seperti apa yang diwariskan leluhur untuk
‘sagilik saguluk salunglung sabayantaka’
diterapkan agar kebahagiaan yang sejati lahir dan bathin serta lestarinya alam
lingkungan Bali dan lestarinya seni adat budaya dan kearifan lokal Bali dapat
terwujud.
Dalam arahannya, pendamping orang nomor satu di Bali ini juga
menyampaikan bahwasannya tidak hanya 44 Tonggak
Peradaban Penanda Bali Era Baru Bapak Gubernur Bali beserta jajaran
tidak hanya mempersiapkan apa saja yang dikerjakan hari ini untuk Bali, tetapi
juga untuk masa depan Bali dengan dirumuskannya Haluan Pembangunan Bali 100
Tahun ke Depan yang berlandaskan manusia
dan alam itu sendiri dimana manusia haruslah seirama, sejalan dengan alam.
Di akhir arahannya, Ny. Putri Koster mengajak semua pihak
untuk lebih meresapi, memahami konsep dan visi dari pemimpin kita bersama dan
menguatkan keyakinan kita bersama-sama untuk membangun Bali dan lebih
meyakinkan diri bahwa sekecil apapun adanya kita, kita punya hak dan tanggung
jawab untuk bersama-sama mewujudkan Bali yang kawista, Bali yang
tata-titi-tentram kerta raharja dan Bali
yang gemah ripah loh jinawi. Semua ini akan terwujud apabila pemerintah,
kelompok masyarakat dan masyarakat itu sendiri semua menyadari bahwa kita
menjadi bagian dari pembangunan dan kita harus berpartisipasi aktif di dalam
pembangunan tersebut.
Sementara itu, Prof. Damri menyampaikan bahwasannya dalam
lima tahun kepemimpinan Gubernur Bali dan Wakil Gubernur Bali beserta
jajaran telah menghasilkan capaian
pembangunan Bali yang ditandai dengan 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru.
44 Tonggak ini merupakan capaian pembangunan dari 5 program prioritas yaitu
bidang pangan, papan dan sandang, kesehatan dan pendidikan, jaminan sosial
ketenagakerjaan, adat agama tradisi dan seni budaya, dan pariwisata yang
didukung dengan pembangunan infrastruktur yang terkoneksi dan terintegrasi.
Ditambahkannya, dari 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru bisa kita
kelompokkan menjadi 7 yaitu terkait dengan adat, tradisi, seni dan budaya,
terkait pelindungan alam dan lingkungan, pembangunan sumber daya manusia Bali,
pembangunan perekonomian dan pariwisata, teknologi digital, infrastruktur dan
sistem pemerintahan.
Dalam webinar ini juga dijelaskan secara detail dan jelas
oleh tim kelompok ahli beserta Kepala OPD terkait 44 Tonggak Penanda Peradaban
Bali Era Baru diantaranya terkait pemuliaan desa adat, SIPANDU BERADAT,
perekonomian adat Bali, perlindungan pura, pratima dan simbol keagamaan serta
tata titi kehidupan berbasis kearifan lokal Sat Kerthi, pemuliaan bahasa aksara
dan Sastra Bali dan penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali serta penciptaan keyboard
aksara Bali. Dipaparkan pula pemuliaan keluhuran warisan budaya Bali, penguatan
dan pemajuan budaya Bali, pembaruan Pesta Kesenian Bali serta Festival Seni
Bali Jani.
Dalam webinar yang diikuti oleh pengurus TP PKK
Kabupaten/kota se Bali, Manggala Utama PAKIS MDA Provinsi Bali beserta
pengurus, Kepala OPD di lingkungan Pemprov Bali serta ASN dan Non ASN di
lingkungan Pemprov Bali, juga dipaparkan terkait sistem pertanian organik,
pengembangan pertanian endemik Bali, Gemitir
Bali Sudamala, Bali mandiri energi bersih dan kendaraan bermotor listrik
berbasis baterai, Bali pulau digital
serta pembangunan infrastruktur baik yang berbasis budaya maupun konektivitas. (lan)