Deputi Direktur BI Provinsi Bali Andy Setyo Biwado menyerahkan cinderamata kepada edukator MuBI pada kunjungan bersama dengan para jurnalis, Selasa (25/7/2023) di Jakarta, (Foto: BI Bali).
JAKARTA, PERSPECTIVESNEWS- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersama sejumlah jurnalis dari berbagai media, berkunjung ke Museum Bank Indonesia (MuBI) di Jakarta, Selasa (25/7/2023) dalam kegiatan ‘Capacity Building Media Bali’ yang digelar Bank Indonesia Provinsi Bali.
Dalam kesempatan tersebut, para
jurnalis diajak berkeliling melihat dari dekat sejarah dunia perbankan di
Indonesia saat berdirinya MuBI.
Sebagai salah satu objek wisata
yang berlokasi di kawasan Kota Tua, Taman Sari, Jakarta Barat, museum ini
ditetapkan menjadi cagar budaya oleh pemerintah karena berisi tentang sejarah
dunia perbankan di Indonesia. MuBI juga menjadi objek wisata edukatif oleh
pelajar maupun masyarakat.
Menurut Edukator Museum Bank
Indonesia, Febi dan Krisno Winarno, MuBI dulunya adalah gedung Bank Indonesia
Kota. Gedung ini merupakan peninggalan dari De Javasche Bank pada tahun 1828
dengan arsitekturnya bergaya neo-klasik yang dipadu dengan pengaruh lokal karya
Ed. Cuypers.
Setelah Indonesia merdeka, berdirilah
Bank Indonesia Kota pada tahun 1953. Sebelum dijadikan museum, gedung ini
ditetapkan menjadi cagar budaya sesuai SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.475
tahun 1993 karena mempunyai nilai sejarah yang tinggi.
“Tanggal 15 Desember 2006, Museum
Bank Indonesia dibuka untuk umum oleh Gubernur Bank Indonesia saat itu,
Burhanuddin Abdullah. Kemudian diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 21 Juli 2009,” jelas Krisno Winarno saat memandu para
jurnalis.
Dikatakan Krisno, Museum Bank
Indonesia memiliki berbagai macam koleksi mata uang. Mulai dari uang kerajaan
di Nusantara hingga saat Tanah Air, merdeka.
Pada abad ke-12, Pulau Jawa sudah
memiliki alat pembayaran yang terbuat dari logam. Mata uang tersebut diberi
nama Krisnala (uang Ma).
Uang Ma merupakan peninggalan
dari kerajaan Jenggala yang masuk ke dalam kategori uang tertua. Uang ini
dibuat menggunakan emas dan perak.
Sementara di luar Pulau Jawa ada
uang Kampua yang beredar pada abad ke-9. Uang ini merupakan peninggalan kerajaan
Buton.
Sedangkan kerajaan-kerajaan besar
lainnya seperti Majapahit sudah memiliki mata uangnya sendiri yaitu uang Gobog
yang terbuat dari tembaga. Uang ini diperkirakan beredar pada abad ke-14 sampai
ke-16.
Selain sebagai alat pembayaran,
uang Gobog juga banyak digunakan sebagai benda keramat.
“Pelestarian gedung BI Kota sejalan
dengan kebijakan Pemerintah DKI Jakarta yang mencanangkan daerah Kota Tua
sebagai salah satu daerah bersejarah di Jakarta,” ungkapnya.
Sebagai salah satu pelopor
revitalisasi gedung-gedung bersejarah di Kota Tua, BI bermaksud menyajikan
pengetahuan terkait peran BI dalam perjalanan sejarah bangsa, termasuk
memaparkan latar belakang kebijakan BI yang diambil dari waktu ke waktu.
Penyajiannya dikemas sedemikian
rupa dengan memanfaatkan teknologi modern dan multi media, seperti display
elektronik, panel statik, televisi plasma, dan diorama sehingga menciptakan kenyamanan
pengunjung dalam menikmati Museum Bank Indonesia.
Foto bersama di MuBI saat kegiatan capacity building, di Jakarta, Selasa (25/7/2023). (Foto: BI Bali)
JAKARTA, PERSPECTIVESNEWS- Pimpinan rombongan Deputi
Direktur BI Provinsi Bali Andy Setyo Biwado yang juga, kegiatan ini digelar
dalam rangka melaksanakan program komunikasi BI Wide (One Voice), termasuk memfasilitasi
atau mengkoordinasikan pelaksanaan komunikasi Bank Indonesia di daerah.
Menurut Andy, BI Bali memiliki
jadwal rutin melakukan pertemuan dengan insan media di Bali, baik dalam bentuk
program peningkatan kapasitas (capacity
building) maupun diseminasi hasil rapat Dewan Gubernur (RDG) triwulanan
disamping kegiatan berbagai program BI.
(lan)