Perspectives News

Alat Pembayaran Sah, Wagub Cok Ace Ajak Semua Pihak Cinta Rupiah

 

Wagub Cok Ace saat menghadiri FGD "Strategi Penegakan Kewajiban Penggunaan Uang Rupiah di Wilayah Bali Nusra", di Labuan Bajo, NTT, Selasa (20/6/2023).  (Foto: Humas Prov Bali)

MANGGARAI BARAT, PERSPECTIVESNEWS – Wakil Gubernur Bali Prof. Tjok. Oka Sukawati (Cok Ace) mengajak semua pihak untuk cinta Rupiah sebagai alat pembayaran sah di Indonesia. Dan hal ini secara tidak langsung dapat membangkitkan rasa bangga menggunakan mata uang negara sendiri.

Ajakan itu disampaikan Wagub Cok Ace saat menghadiri dan mengisi Focus Group Discussion (FGD) "Strategi Penegakan Kewajiban Penggunaan Uang Rupiah di Wilayah Bali Nusra", di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Selasa (20/6/2023).

Kampanye edukasi dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan Rupiah sebagai mata uang resmi negara, perlu dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten.

Kampanye ini dapat melibatkan media sosial, materi promosi, brosur, dan penyuluhan langsung kepada masyarakat, terutama yang berhubungan dengan industri pariwisata, sekaligus mendorong masyarakat lokal dan pemangku kepentingan di Bali Nusra untuk mendukung penggunaan Rupiah dengan mengedepankan produk-produk lokal dan mempromosikan keberagaman budaya Indonesia.

Ditambahkan Wagub Cok Ace, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan untuk melindungi penggunaan mata uang rupiah sebagai alat pembayaran adalah menguatkan penegakan peraturan terkait penggunaan mata uang rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 Tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3/PBI/2015 Tentang Kewajiban Penggunaan Uang Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penegakan Ini dapat melibatkan pihak kepolisian, otoritas keuangan, dan instansi terkait untuk melakukan pemantauan dan penindakan terhadap praktik penolakan penggunaan Rupiah atau praktik ilegal lainnya.

Selain itu, menerapkan pembatasan penggunaan mata uang asing atau pembatasan tertentu terhadap penerimaan mata uang asing di sektor tertentu, terutama di tempat-tempat wisata yang sangat bergantung pada pengunjung asing. Langkah ini dapat mendorong penggunaan Rpiah dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi lokal.

Wagub Cok Ace mengatakan, penting diterapkan kolaborasi dengan pihak wisatawan. Dimana dengan cara menggandeng para wisatawan, baik lokal maupun internasional untuk mendukung penggunaan Rupiah selama kunjungan mereka.

“Hal ini dapat dilakukan melalui sosialisasi di tempat-tempat wisata, pelatihan untuk wisatawan tentang keuntungan penggunaan Rupiah, dan memberikan insentif khusus kepada wisatawan yang menggunakan mata uang lokal,” ujarnya.

Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menambahkan, Rupiah sebagai alat pembayaran resmi harus mulai diperkenalkan kepada wisatawan, dalam rangka menumbuhkan rasa bangga terhadap mata uang Rupiah.

Untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Rupiah dan aktif terhadap penggunaannya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali terus melakukan edukasi dan sosialisasi kewajiban penggunaan Rupiah di Indonesia, khususnya di Bali kepada pelaku usaha restoran, perdagangan, tempat hiburan, perhotelan dan persewaan kendaraan bermotor untuk mewajibkan penggunaan Rupiah dan kuotasi harga barang/ jasa untuk wajib menggunakan Rupiah.

Hal ini juga didukung oleh Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Uang Rupiah Bank Indonesia Provinsi Bali Agus Sistyo bahwa Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersinergi dengan Pemerintah Bali dan Kepolisian Daerah Bali untuk memperkuat dan memperketat pengawasan penggunaan rupiah sebagai satu - satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia.

 

Selain itu pihaknya juga bekerja sama dengan komunitas Blockchain untuk mengedukasi dan mensosialisasikan bahwa kripto hanya merupakan aset dan tidak boleh digunakan sebagai alat pembayaran di Indonesia.  (hum)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama