I Wayan Winurjaya (kiri) dan Ketua Panpel Sirnas B, Candra Kusuma (FOTO: yusaka)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS - Sirkuit Nasional (Sirnas) B yang digelar mulai 8 hingga 13 Mei 2023 di dua GOR yakni GOR Liga Bali dan GOR Bulutangkis Udayana Denpasar, dinilai sangat positif.
Tak hanya imbas soal sport tourism yang mampu turut mendongkrak perekonomian Pulau Dewata, namun juga berimbas bagi penghematan besar para pebulutangkis muda Bali dalam upaya mengukur kualitas dan kemampuan menghadapi pebuluangkis muda luar Bali yang tangguh.
Semua itu diutarakan Ketua Umum Pengprov PBSI Bali, I Wayan Winurjaya. Diakuinya penghematan itu terutama terkait dengan biaya, ketimbang harus mengukur kualitas dengan mengikuti kejuaraan atau turnamen diluar Bali.
“Jelas penghematan yang sangat besar bagi pebulutangkis muda Bali. Artinya dengan Sirnas B yang diikuti 743 pebulutangkis putra dan putri seluruh Indonesia, maka pebulutangkis muda Bali tak perlu mengeluarkan biaya besar jika bertanding di luar Bali. Pasalnya jika bertanding di luar Bali pastinya akan mengeluarkan biaya untuk hotel, makan, transportasi atau lainnya. Kalau di Bali seperti ini kan pebulutangkis Bali bisa ambil bagian. Pada Sirnas B ini pebulutangkis muda Bali yang ambil bagian sekitar 100 pebulutangkis,” tutur Wayan Winurjaya di GOR Liga Bali, Selasa (9/5/2023).
Dengan demikian, adanya Sirnas B di Bali ini lanjut Ketua Umum PBSI terpilih pada Musprov PBSI lalu itu, maka dengan mudah para pebulutangkis muda Bali bisa mengukur sejauhmana perkembangan kualitasnya setelah rutin berlatih, terutama saat menghadapi lawan dari luar Bali yang cukup tangguh.
“Semoga di tahun mendatang Bali bisa dijadikan tuan rumah atau host lagi. Kalau bisa untuk Sirnas bulutangkis level A. Kami berharap tahun depan PP PBSI bisa lagi menggelar di Bali. Kami juga pastinya nanti akan melakukan pendekatan ke PP PBSI. Apalagi event seperti ini bisa menjadi salah satu bagian untuk pemulihan Bali dan pariwisatanya,” pungkas Winurjaya. (yus)