Ketua Umum PBSI Bali I Wayan Winurjaya saat pembukaan
Sirnas B di GOR Liga Bali, Senin (8/5/2023) (FOTO: djo)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS – Pengprov PBSI Bali bertekad Sirkuit Nasional (Sirnas) Bulutangkis B yang dihelat di Denpasar mulai 8-13 Mei 2023, menjadi agenda rutin digelar setiap tahun di Pulau Dewata.
Ketua Umum PBSI Bali yang baru saja terpilih untuk kedua kalinya melalui Musprov beberapa waktu lalu, I Wayan Winurjaya, mengatakan dengan adanya gelaran bulutangkis level nasional di Bali maka selain menghidupkan sport tourism juga akan membuat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bergeliat.
“Bayangkan, Sirnas B kali ini diikuti hampir 800 peserta mayoritas dari daerah lain di Tanah Air. Kalau setiap atlet di dampingi dua orang ofisial dan dua orang keluarganya, sudah berapa ribu orang berkunjung ke Bali? Jadi ini menghidupkan konsep sport tourism,” ucap I Wayan Winurjaya ditemui di sela-sela Sirnas B di GOR Liga Bali, Senin (8/5/2023).
Karena keberadaan Sirnas B tersebut begitu dahsyat dampak positifnya bagi sektor lain, kata Winurjaya PBSI Bali akan melobi PP PBSI supaya Bali dapat jatah rutin menggelar Sirnas. Winurjaya menambahkan, Sirnas terakhir kali dihelat di Denpasar pada tahun 2018.
Winurjaya mengakui memboyong sebuah event bulutangkis skala nasional ke Bali, memang tidak mudah. Selain perlu kerja keras Pengprov PBSI Bali, juga perlu adanya venue atau GOR bulutangkis yang memadai.
Ia mengatakan, banyak GOR bulutangkis di Bali, namun yang memenuhi syarat untuk sebuah gelaran nasional, tidak banyak. Bahkan Sirnas B di GOR Liga Bali ini, kata Winurjaya, bukan GOR khusus badminton, melainkan GOR untuk bola basket.
Sirnas B digelar di dua GOR, yakni GOR Liga Bali dan GOR Bulutangkis Udayana Denpasar dengan jumlah peserta sebanyak 743 pebulutangkis putra dan putri dari seluruh Indonesia termasuk Bali.
Wayan Winurjaya di dampingi Ketua Panitia Candra Kusuma dan Sekretaris Panitia IGB Arya Candra Palasara atau Tu Gus, mengakui jumlah peserta sangat luar biasa.
Dikatakan Winurjaya, Sirnas B bisa menjadi ajang evaluasi bagi para pebulutangkis muda, para pelatihnya baik di Pengkab/Pengkot PBSI di seluruh Bali serta orang tua pebulutangkis dalam melihat perkembangan dan progress latihannya setelah mengikuti Sirnas tahun 2018.
“Artinya jika pebulutangkis Bali ada yang kalah di pertandingan pertama maka pelatih bisa melakukan pembenahan apa yang menjadi kekurangan dan kelemahan pebulutangkisnya untuk isa lebih bagus lagi di Sirnas selanjutnya,” tegas Winurjaya.
Sementara itu, Candra Kusuma menambahkan jika secara umum adanya Sirnas B yang diikuti 743 peserta itu bisa berdampak besar bagi peningkatan perekonomian di Bali.
“Kalau pesertanya sejumlah itu saja, belum pelatihnya, belum ofisialnya dan belum orangtuanya yang pasti akan menginap di hotel dan belanja atau makan di Bali. Ini turut menambah pendapatan daerah Bali,” tutup Candra Kusuma. (djo)