OJK gelar konferensi pers hasil rapat dewan komisioner April 2023, di Jakarta, Jumat (5/5/2023). (Foto: OJK)
JAKARTA, PERSPECTIVESNEWS – Perbankan diminta tetap prudent dalam aspek manajemen risikonya untuk
terus tumbuh berkelanjutan. Dukungan
kepada perbankan diberikan OJK melalui langkah kebijakan yang diperlukan.
Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan
Komunikasi OJK Aman
Santosa menyampaikan itu dalam perkembangan sektor perbankan di
Tanah Air.
Aman Santosa lebih lanjut menyebutkan, kredit perbankan pada
Maret 2023 tumbuh 9,93 persen yoy (Februari 2023: 10,64 persen) menjadi
Rp6.445,5 triliun.
Menurutnya, pertumbuhan ditopang oleh kredit investasi yang
tumbuh sebesar 11,40 persen yoy, sementara kredit modal kerja dan konsumsi
masing-masing tumbuh sebesar 9,52 persen dan 9,20 persen.
“Secara mtm, kredit perbankan naik
1,10 persen atau naik Rp70,14 triliun,” ungkapnya saat konferensi Pers, Jumat (5/5/2023).
Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada
Maret 2023 tercatat melandai dengan tumbuh 7 persen yoy (Februari 2023: 8,18
persen) menjadi Rp8.005,6 triliun, utamanya didorong penurunan pada giro.
Likuiditas industri perbankan pada
Maret 2023 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga.
Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK)
masing-masing sebesar 128,87 persen (Februari 2023: 129,58 persen) dan 28,91
persen (Februari 2023: 29,09 persen).
“Jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar
50 persen dan 10 persen,” tutur Aman Santosa.
Kemudian, risiko kredit melanjutkan penurunan dengan rasio
NPL net perbankan sebesar
0,72 persen (Februari 2023: 0,75 persen) dan NPL gross: 2,49 persen (Februari
2023: 2,58 persen).
Di sisi lain, kredit restrukturisasi Covid-19 kembali
mencatatkan penurunan sebesar Rp22,28 triliun menjadi Rp405,42 triliun
(Februari 2023: Rp427,7 triliun) dengan jumlah nasabah juga menurun menjadi
1,83 juta nasabah (Februari 2023: 1,93 juta nasabah).
Risiko pasar juga menurun ditinjau dari Posisi Devisa Neto
(PDN) tercatat sebesar 1,44 persen (Februari 2023: 1,47 persen), jauh di bawah
threshold 20 persen.
Di sisi profitabilitas, secara umum peningkatan laba bank
triwulan I 2023 ini masih sejalan dengan proyeksi Rencana Bisnis Bank 2023 yang
terutama didorong oleh pertumbuhan kredit dan fee based income serta perbaikan
kinerja surat berharga.
Selain itu, pertumbuhan ini juga seiring dengan ekspektasi
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai sekitar 5 persen.
Sementara, permodalan perbankan masih
di level yang solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan 24,69
persen (Februari 2023: 25,95 persen).
(lan/*)