Perspectives News

MoU Kemenparekraf-WIPO Diharapkan Dorong Peningkatan Produk dan Daya Saing Usaha

Wagub Bali Cok Ace dan Menparekraf Sandiaga Uno saat Launching Proyek Branding Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Hotel Padma Legian, Badung, Selasa (16/5/2023). (FOTO: Humas Pemprov Bali)

 

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS - Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyambut baik ditandatanganinya memorandum of understanding (MoU) antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dengan World Intellectual Property Organization (WIPO).

Menurut Wagub, MoU yang diteken  pada Oktober 2022 melalui Kementerian Luar Negeri RI itu  bertujuan meningkatkan daya saing dan branding usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Wagub Bali berharap kegiatan ini dapat meningkatkan nilai tambah produk dan jasa di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yang nantinya akan mendorong peningkatan produk  dan daya saing usaha. 

Harapan tersebut disampaikan Wagub Cok Ace dalam sambutannya saat menghadiri Launching Proyek Branding Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Hotel Padma Legian, Badung, Selasa (16/5/2023).

Wagub Cok Ace didampingi Kadis Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun menyampaikan, perekonomian Bali yang masih sepenuhnya mengandalkan sektor pariwisata harus bisa berbenah dan menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya digitalisasi, cenderung sangat dinamis pertumbuhannya. Untuk itu, Bali yang mengandalkan sektor pariwisata dan ditunjang oleh usaha-usaha kecil lainnya, harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.

“Dunia usaha harus mampu mengimbanginya melalui digitalisasi usaha agar dapat bersaing di tingkat global sehingga kesenjangan pengetahuan antara negara maju dan berkembang, dapat dikurangi,” ucapnya.

Untuk meningkatkan daya saing usaha, diperlukan fasilitasi dari pemerintah, agar mampu memperkuat identitas dan keseragaman kualitas usaha, salah satunya melalui fasilitasi kepemilikan sertifikat hak kekayaan intelektual (HAKI), khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Mengingat pentingnya kekayaan intelektual dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama dalam bidang pemasaran dan peningkatan pendapatan melalui peningkatan kapasitas usaha, Wagub sangat mendukung terselenggaranya kegiatan fasilitasi merek kolektif di Provinsi Bali.

“Untuk itu melalui kegiatan ini, saya harap dapat memperkuat identitas dan keseragaman kualitas usaha, khususnya pada usaha ekonomi kreatif di Bali. Dengan adanya fasilitasi ini, saya harap adanya peningkatan dalam perekonomian masyarakat Bali di sektor ekonomi kreatif dan sekaligus membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas,” imbuhnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi prioritas kerja dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Kementerian Luar Negeri untuk menggandeng WIPO dalam bentuk kerja sama konkret yang manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif nasional.

Ditambahkannya, proyek ini berfokus pada peningkatan nilai tambah dari produk lokal dan atau jasa melalui kekayaan intelektual khususnya brand dan desain. Peningkatan nilai tambah melalui kekayaan intelektual ini diharapkan dapat mendorong peningkatan daya saing usaha produk lokal dan menggali potensinya.

Dalam acara dibuka Menparekraf ditandai pemukulan gong itu turut hadir Deputy Director General for Regional and National Development Sector (RINDS) WIPO, Hasan Kleib, Director RINDS Project, Barher, jajaran Kemenparekraf RI serta undangan lainnya. (lan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama