Gubernur Bali I Wayan Koster (Foto: Lan) |
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- Kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Wakil
Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dengan visi Nangun Sat Kerthi
Loka Bali, salah satunya mencakup bidang Pendidikan mendapatkan apresiasi dari
pakar dan tokoh pendidikan di Bali
Bahkan diharapkan terus berlanjut untuk meningkatkan mutu
pendidikan di Bali serta mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Bali Unggul.
Apresiasi disampaikan Rektor Universitas Mahasaraswati
Denpasar, Dr. Drs. I Made Sukamerta., M.Pd, Senin (1/5/2023).
Menurutnya, di Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang
diperingati setiap tanggal 2 Mei merupakan momentum bagi bangsa ini untuk
meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan bagi semua generasi muda
bangsa.
Khusus untuk Provinsi Bali, di era kepemimpinan Gubernur
Bali, Wayan Koster, program pendidikan sudah dijalankan yang salah satunya
dengan melakukan pemerataan pendidikan. Hal itu terlihat dalam program
Pembangunan Unit Sekolah Baru yang mencapai 17 Sekolah SMA/K Negeri.
Menurut data Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga
Provinsi Bali, 17 Sekolah Baru yang dibangun di era kepemimpinan Gubernur Bali
Wayan Koster tersebar di 5 Kabupaten dan 1 Kota di Bali, yaitu : 1) Kabupaten
Badung meliputi SMAN 2 Kuta Utara, SMAN 3 Kuta Selatan (2023), SMAN 3 Mengwi
(2023), SMKN 2 Kuta Selatan (2023), dan SMKN 1 Mengwi (2023); 2) Kabupaten
Jembrana meliputi SMAN 3 Negara; 3) Kabupaten Buleleng meliputi SMKN 1 Banjar
(2023); 4) Kabupaten Karangasem meliputi SMAN 1 Abang dan SMKN 2 Kubu; 5)
Kabupaten Gianyar meliputi SMAN 2 Gianyar dan SMAN 2 Sukawati (2023). Sedangkan
Kota Denpasar meliputi SMAN 9 Denpasar, SMAN 10 Denpasar, SMAN 11 Denpasar,
SMKN 6 Denpasar, SMAN 12 Denpasar (2023), dan SMKN 7 Denpasar (2023), red).
Made Sukamerta berpendapat, pendirian 17 SMA/SMK baru di
Bali pada tahun 2022 dan berlanjut di tahun 2023 merupakan salah satu solusi
yang bisa ditawarkan untuk mengatasi penyebaran akses pendidikan yang belum
merata dan untuk memenuhi kuota pendidikan yang masih penuh sehingga program
yang dijalankan Gubernur Wayan Koster ini dapat meningkatkan akses pendidikan
yang terjangkau, khususnya bagi masyarakat Bali yang masih membutuhkan.
“Di samping itu, Pemprov Bali tetap mengawal SMA/SMK yang
ada untuk selalu ditingkatkan kualitas sekolahnya, sehingga nantinya
menghasilkan lulusan yang mumpuni secara pengetahuan dan keterampilan,”
ujarnya.
Made Sukamerta juga mengapresiasi tinggi atas kebijakan
Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster di dalam menyiapkan akses pendidikan kepada
generasi muda Bali, baik pada tingkat pendidikan menengah maupun tinggi seperti
memberikan bantuan biaya pendidikan dan perlengkapan siswa kepada 10.000 siswa
miskin/sangat miskin dan bantuan biaya pendidikan kepada 500 mahasiswa miskin
di seluruh Bali dengan anggaran mencapai Rp. 21,2 milyar.
Mantan Kepala LLDIKTI Wilayah VIII, Prof. Dr. I Nengah Dasi
Astawa, M.Si menyatakan, Gubernur Wayan Koster adalah satu-satunya Gubernur
yang hebat.
Koster sebagai Gubernur Bali memiliki program monumental dan
menjadi pionir di bidang pendidikan. Hal itu dilakukannya tidak saja saat
pandemi Covid-19 dengan menyerahkan Bantuan Sosial Tunai (BST) Perguruan
Tinggi, namun dalam pembangunan pendidikan juga dilakukan dengan 3 dasar
fundamental untuk memajukan pendidikan di era kekinian dengan DOA yaitu Dana,
Orang, dan Alat/Infrastruktur untuk meningkatkan kualitas SDM Bali baik secara
kuantitas maupun kualitas.
Dasi Astawa juga memberikan apresiasi terhadap program
keyboard Aksara Bali yang sudah masuk ke sekolah.
“Program digitalisasi Aksara Bali sangat bagus juga
dilakukan oleh Gubernur Wayan Koster di dunia pendidikan untuk memuliakan
peradaban Bali,” katanya.
Namun demikian, Direktur Politeknik elBajo Commodus Ppriode
2022/2026 ini menegaskan, program Aksara Bali di tingkat sekolah harus berjalan
secara continue. Jangan sampai setelah kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster
berikutnya program Aksara Bali yang bagus ini hilang, karena itu Prof. Dasi
mensupport Pemerintah Provinsi Bali memiliki blue print yang jelas dari jangka
waktu 5 tahun, 20 tahun, 50 tahun bahkan 100 tahun tentang hal – hal
pembangunan yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat di Bali.
Penyuluh Bahasa Bali, I Wayan Suarmaja menyatakan, program
keyboard Aksara Bali yang digagas Gubernur Bali, Wayan Koster ini sangat baik
untuk pembelajaran.
Disebutkan, program keyboard Aksara Bali juga sebagai bukti
bahwa Aksara Bali di era sekarang masih hidup dan mengikuti perkembangan zaman.
Dengan adanya keyboard Aksara Bali akan memudahkan generasi muda kita, dan
masyarakat untuk belajar Aksara Bali.
“Disamping bisa belajar Aksara Bali, generasi muda di Bali juga diajak untuk menguasai pasang Aksara Bali di sekolah. Dikarenakan menggunakan keyboard ini tidak serta merta bisa benar mengetikkan kata, tetapi harus paham pasang Aksara Bali, jadi dengan keyboard ini sangat tepat untuk pembelajaran aksara Bali di kalangan pelajar,” tuturnya. (hum)