Wali Kota Jaya Negara melaksanakan upakara Mendem Dasar Pembangunan Pura Agung Jagatnatha dan Nuasin Saka, Selasa (9/5/2023).
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- Serangkaian Perbaikan Pura Agung Jagatnatha, Wali Kota
Denpasar, IGN Jaya Negara melaksanakan upakara Mendem Dasar Pembangunan Pura
Agung Jagatnatha dan Nuasin Saka, Selasa (9/5/2023).
Tampak hadir juga dalam kesempatan ini, Ketua DPRD Kota
Denpasar, I Gusti Ngurah Gede beserta kepala OPD di lingkungan Pemkot Denpasar.
Sebelum melakukan upakara Mendem Dasar, dilakukan
persembahyangan bersama yang dipimpin oleh Ida Pedanda Putra Telaga, Grya
Gulingan Sanur.
Sementara itu, tukang atau pekerja terlihat sudah memasang
bata merah di beberapa bagian bangunan dan juga melakukan pembetonan pada kori
agung.
Pada kesempatan tersebut, Wali kota Jaya Negara berharap
agar proses perbaikan Pura Jagatnatha ini rampung pada awal Oktober 2023
mendatang. Dan pada akhir Mei 2023, progres ditarget sudah bisa selesai 35
persen.
“Sesuai dokumen kontrak, kami berharap awal Oktober
pembangunan sudah selesai. Untuk saat ini kami targetkan di akhir Mei sudah
bisa 35 persen. Nanti sambil jalan kami hitung lagi progresnya,” papar Jaya
Negara.
Terkait perbaikan ini, pihaknya merancang kekuatan bangunan
hingga 100 tahun ke depan. Oleh sebab itu, kualitas proyek termasuk bahan yang
digunakan pun harus diperhatikan.
“Kami rancang bertahan sampai 100 tahun, karena di pinggir
jalan besar makanya tembok menggunakan baja besar agar kekuatannya lama. Kami
memang atensi khusus pembangunan ini,” katanya.
Untuk perbaikan Pura Jagatnatha ini sudah dimulai sejak
Maret 2023 lalu.
Kabag Kesra Kota Denpasar, IB. Alit Surya Antara mengatakan,
adapun jenis Bangunan yang akan diupacarai Mendem Dasar yakni, Kori Agung, Apit
Lawang, Paduraksa Penyengker, Bale Kulkul, Tajuk, Tugu Karang, Bale Pawedan,
Bale Gedong dan Bale Gong.
“Adapun yang sarana upakara dipendem adalah antara lain, Kwangen
dari umat, batu bulitan, bata merah terakhir panca datu yang memiliki esensi
daripada mulang dasar ini karena kita membangun tempat tempat suci, menganut
daripada ajaran-ajaran Astabhumi, Aji kosala-kosali tidak terlepas daripada
kerangka agama sekecil apapun, langkah agama itu selalu berorientasi kepada
kerangka agama yaitu filosofis, etika dan sarana,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Perkim Kota Denpasar, Gede Cipta
Sudewa mengatakan, prosesi ngeruak sudah dilaksanakan pada 24 Maret 2023.
Dari semua pelaksanaan perbaikan tersebut, bangunan
Padmasana dibiarkan utuh seperti semula karena memiliki nilai historis.
Selain itu, bale pawaregan dan perpustakaan juga tak
diperbaiki. Sementara bangunan lainnya semua dipugar dan diperbaiki total.
“Untuk bangunan mayor kami menggunakan bata merah Tulikup
yang kelas satu. Sementara ornamen akan menggunakan gaya khas Bebadungan,” kata
Cipta.
Selain perbaikan bangunan yang ada, ada juga penambahan bale
pesantian dan bale pawedaan diperlebar dengan konsep Tri Sadakha sehingga bisa
tiga sulinggih muput sekaligus.
Pelaksanaan pengerjaan perbaikan Pura Agung Jaganatha
direncanakan dilaksanakan selama 200 hari kerja.
Hal ini terhitung 17 Maret hingga 2 Oktober 2023 dan saat
Purnama Kalima sudah bisa dipelaspas.
Adapun nilai kontrak perbaikan tersebut sebesar Rp 12,3
miliar dengan pagu anggaran Rp 15,4 miliar.
Cipta Sudewa mengharapkan agar proses perbaikan Pura Agung
Jagatnatha ini berjalan sesuai dengan apa yang telah dituangkan dalam aturan
dan peraturan yang berlaku.
Sehingga seluruh komponen dapat bekerja dengan nyaman, dan
menghasilkan output yang tepat sasaran, tepat guna, tepat mutu dan tepat waktu. (ays/hum)