Presiden Jokowi membagikan bantuan sembako hingga hampers untuk masyarakat di Jalan Otista, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Jumat (14/4/2023) lalu. (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden) |
JAKARTA,
PERSPECTIVESNEWS- Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat
kepuasan masyarakat (publik) terhadap kinerja Presiden RI Joko Widodo
atau Jokowi mencapai
78,5 persen.
Direktur Eksekutif Indikator
Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan hal tersebut sebagai
yang tertinggi dalam kurun waktu 9 tahun terakhir atau sepanjang sejarah Jokowi
menjadi presiden.
"Selama Indikator melakukan survei kepuasan publik atau
approval rating Jokowi menjadi yang
tertinggi sepanjang sejarah," kata Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan
hasil survei bertajuk "Korelasi Antara Approval Rating Presiden dan
Dukungan Atas Capres dan Partai Jelang 2024" secara virtual, Minggu
(30/4/2023) di Jakarta.
Burhanuddin menjelaskan, approval
rating yang mencapai 78,5 persen menjadi yang tertinggi selama Jokowi
menjadi presiden. Menurut dia, survei pertama dimulai pada Januari 2015
menempatkan approval rating Jokowi berada di angka 61,7 persen.
"Selama Jokowi menjadi presiden, inilah (78,5 persen)
approval rating tertinggi yang berhasil diraih," ujar Burhanuddin seperti
dilansir Antara.
Burhanuddin menilai tingginya approval rating tidak lepas dari kemampuan Jokowi dan para
jajarannya dalam mengendalikan inflasi. Dia mengatakan inflasi menjadi tolok
ukur tertinggi masyarakat dalam menentukan tingkat kepuasan.
"Keberhasilan Jokowi mengendalikan inflasi terlihat
dari apa yang terjadi jelang dan saat Lebaran tahun ini, di mana harga-harga
kebutuhan barang pokok relatif terkendali dan stabil. Tidak ada lonjakan yang
berarti," katanya.
Burhanuddin juga menjelaskan,
dalam temuan Indikator, alasan lain yang membawa approval rating Jokowi di level tertinggi sepanjang sejarah karena
alasan kerap memberikan bantuan kepada masyarakat kecil dengan angka mencapai
40,7 persen.
Survei
Indikator Politik dilakukan pada 11-17 April 2023 dengan melakukan wawancara
terhadap 1.220 responden dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. (*)