Kepala Badan Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin (kiri) saat melepas tahun 2024 di ruang kerjanya bersama sejumlah pimred, Selasa (31/12/2024) (Foto: djo)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS - Sepanjang tahun 2024, telah tercatat sebanyak 39 kejadian bencana di wilayah Bali. Rinciannya meliputi 18 kejadian bencana cuaca ekstrem, 12 kejadian kebakaran hutan dan lahan, 6 kejadian kebakaran gedung dan permukiman, 2 kejadian banjir, serta 1 kejadian gempa bumi.
“Dari seluruh kejadian tersebut, bencana cuaca ekstrem mendominasi jumlah kejadian selama tahun ini,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bai, I Made Rentin saat melepas pergantian tahun 2024, di Denpasar, Selasa (31/12/2024).
Rentin menambahkan, dampak dari kejadian tersebut 33 orang meninggal dunia, 21 orang luka-luka, terbakarnya hutan dan lahan seluas 295,33 hektare, serta 398 unit bangunan rusak. Total kerugian yang ditimbulkan lebih dari Rp11 miliar.
BPBD Provinsi Bali telah melakukan langkah mitigasi dengan mendistribusikan 2.448 paket/barang ke kabupaten/kota sepanjang tahun 2024, penyaluran bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi korban bencana/musibah senilai lebih dari Rp7 miliar ke 7 kabupaten/kota di Bali.
Ia menilai tahun 2024 masih menjadi tahun yang penuh tantangan dalam penanggulangan bencana di Bali. BPBD Provinsi Bali dan BPBD Kabupaten/Kota se-Bali serta instansi terkait terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam menyelenggarakan kegiatan penanggulangan bencana. Dengan dukungan semua pihak diharapkan Bali semakin tangguh dalam menghadapi bencana.
Rentin mengatakan berdasarkan data yang dirangkum BPBD Provinsi Bali serta BPBD Kabupaten/Kota se-Bali dalam 24 jam terakhir hingga Selasa 31 Desember 2024 pukul 18.00 Wita, yaitu pohon tumbang di 1 titik di Kabupaten Karangasem. Dampak dari kejadian tersebut nihil korban jiwa/luka dan nihil laporan kerusakan.
Berdasarkan Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Dasarian III Desember 2024 dari BBMKG Wilayah III Badung, Bali sudah memasuki musim hujan. Warga diimbau mewaspadai curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan banjir dan longsor.
Dengan semakin seringnya kejadian bencana, BPBD Provinsi Bali mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana, demi mewujudkan Bali yang tangguh bencana. (djo)