Tingkatkan LIK, OJK Ajak Jurnalis Bali ‘Kunker’ ke SCC Kontak OJK 157

 

Foto bersama jurnalis dengan OJK Bali dalam rangkaian ‘Kunker’ ke SCC Kontak OJK 157, di Jakarta, Senin (2/12/2024).  (Foto: OJK Bali)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- OJK Provinsi Bali terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan (LIK), para jurnalis Bali mengikuti serangkaian ‘kunjungan kerja’ melalui pelaksanaan Media Gathering ke Site Contact Center (SCC) Kontak OJK 157 dan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (2/12/2024).

Kegiatan Media Gathering ini diikuti 30 awak media massa Bali yang menjadi mitra pemberitaan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh OJK Provinsi Bali. Aliansi strategis dengan awak media massa Bali merupakan salah satu bauran strategi OJK Provinsi Bali dalam meningkatkan tingkat literasi dan inklusi di Bali.

Dalam kunjungan ke SCC Kontak OJK 157 yang berlokasi di Gedung Wisma Mulai 2 Jakarta, awak media massa Bali diberikan pemahaman terkait layanan informasi dan pengaduan mengenai produk dan jasa keuangan kepada konsumen dan masyarakat.

Layanan kontak OJK 157 ini dapat diakses melalui walk in Kontak 157, Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK), email kontak157.ojk.go.id, telepon 157, whatsapp 081-157-157-157 dan email konsumen@ojk.go.id.

Sampai dengan 28 Oktober 2024, OJK telah menerima 332.590 permintaan layanan melalui APPK, termasuk 26.881 pengaduan. Dari jumlah pengaduan tersebut, 9.412 pengaduan berasal dari sektor perbankan, 10.215 dari industri financial technology, 5.731 dari perusahaan pembiayaan, 1.162 dari perusahaan asuransi, serta sisanya terkait dengan sektor pasar modal dan industri keuangan non-bank (IKNB) lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, juga diberikan pemahaman terkait Indonesia Anti Scam Centre/IASC (Pusat Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan) yang telah dilakukan soft launching pada 22 November 2024. Pada tahap soft launching ini, sudah bergabung 79 bank di dalam IASC.

IASC merupakan forum koordinasi antara OJK, anggota Satgas PASTI dan pelaku industri jasa keuangan untuk penanganan penipuan (scam) yang terjadi di sektor keuangan secara cepat dan berefek-jera. Pembentukan IASC bertujuan untuk mempercepat koordinasi antar-penyedia jasa keuangan dalam penanganan laporan penipuan dengan melakukan penundaan transaksi dan pemblokiran rekening terkait penipuan, kemudian melakukan identifikasi para pihak yang terkait penipuan, mengupayakan pengembalian dana korban yang masih tersisa, dan melakukan upaya penindakan hukum.

IASC mencatat sebanyak 2.790 laporan mencakup 59 PUJK yang telah dilaporkan dengan jumlah rekening 4.960, diantaranya telah dilakukan pemblokiran sebanyak 1.580 dengan recovery rate 26,73% hingga November 2024.

Selanjutnya, dilaksanakan kunjungan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta untuk memberikan pemahaman kepada awak media massa Bali terkait industri pasar modal di Indonesia. BEI sebagai fasilitator dalam perdagangan efek serta sebagai SRO (Self-Regulatory Organization) yang menetapkan peraturan kegiatan pasar modal, memperdagangkan instrumen berupa saham, obligasi, reksa dana, sukuk, dana investasi real estate, surat berharga negara, LQ-45 index futures dan efek beragun aset.

BEI mencatat sebanyak 941 perusahaan dalam perdagangan saham dan 135 perusahaan dalam perdagangan obligasi, dengan jumlah investor sebanyak 14.573.780 hingga November 2004.

Menikmati layanan transportasi kereta super cepat WHOOSH di Bandung, Selasa (3/12/2024).  (Foto: OJK Bali)

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan kunjungan ke PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di Jakarta, untuk mengenalkan mode transportasi kereta cepat Indonesia yang dinamai Whoosh (Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat) yang telah diresmikan pada 2 Oktober 2023.

Layanan kereta api berkecepatan tinggi ini dioperasikan oleh KCIC, dengan rute Jakarta Bandung.

Melalui sinergi OJK dan media massa di Provinsi Bali, diharapkan dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, sehingga mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali.  (lan)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama