HLM TP2DD Provinsi Bali yang digelar Jumat (20/12/2024), di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali. (Foto: BI Bali)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersama 9 kabupaten/kota Provinsi Bali melaksanakan komitmen bersama kawasan digital sebagai upaya akselerasi digitalisasi daerah di Provinsi Bali.
Pelaksanaan komitmen bersama tersebut diadakan pada High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Bali pada Jumat (20/12/2024).
Kegiatan yang mengangkat tema “Sinergi Menjaga Stabilitas Ekonomi Melalui Pengendalian Inflasi dan Percepatan Digitalisasi Keuangan Daerah Menuju Bali Hijau, Tangguh, dan Sejahtera Mendukung Indonesia Maju” ini merupakan wadah koordinasi antar instansi dan stakeholder daerah untuk berkoordinasi dalam percepatan digitalisasi di Provinsi Bali.
Penyelenggaraan HLM TP2DD dipimpin langsung Sekretaris Daerah Provinsi Bali dan dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPB) Provinsi Bali, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Direktur Utama PT BPD Bali, para Kepala Daerah Kabupaten/Kota se-Bali, serta perangkat daerah terkait yang tergabung dalam TP2DD. HLM TP2DD dilaksanakan dalam rangka membahas strategi percepatan digitalisasi daerah di Provinsi Bali.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, menyampaikan digitalisasi daerah semakin penting dilakukan dengan mempercepat, memperluas, dan meningkatkan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah baik di sektor pendapatan maupun belanja.
Hal ini dapat mendukung akuntabilitas, transparansi, kemudahan, akses bagi berbagai kalangan dalam melakukan transaksi dengan pemerintah daerah. Selain itu, percepatan, peningkatan, dan perluasan digitalisasi dapat dilakukan pula dengan memperkuat sumber daya manusia untuk dapat mengakomodir proses digitalisasi dan elektonifikasi di daerah.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan perekonomian Bali tetap tumbuh kuat dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2024 pada rentang 5,1-5,9% (yoy).
“Bank Indonesia terus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan moneter yang pro-growth, disertai dengan upaya percepatan digitalisasi,” ucap Erwin.
Adapun strategi penguatan ekosistem digital untuk mendukung akselerasi digitalisasi dilakukan melalui (1) peningkatan digital mindset dan inklusi keuangan masyarakat, (2) disiplin roadmap digital, (3) sosialisasi Peraturan Daerah terkait Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD), (4) pengembangan ekosistem digital secara menyeluruh dan (5) penguatan inovasi layanan dan produk terkait ETPD.
“Implementasi Kartu Kredit Indonesia (KKI) perlu dioptimalkan antara lain dengan mendorong perangkat daerah untuk menggunakan KKI dalam belanja rutin,” tutur Erwin.
Aspek sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan juga perlu diperkuat untuk inovasi yang berkelanjutan, seperti melalui pelaksanaan HLM. Disamping itu, perlu dilakukan strategi 3S (sustaining, synergizing, strategizing) dalam pengendalian inflasi dan digitalisasi yaitu sustaining program melalui penguatan regional event, synergizing program TPID dan TP2DD dalam mengakselerasi pencapaian di Provinsi Bali, dan strategizing pengembangan ekosistem digital dalam rangka mendorong pendapatan asli daerah (PAD).
Bank Indonesia juga terus mendorong penggunaan transaksi pembayaran non tunai di masyarakat yang juga didukung oleh sinergi TP2DD se-Provinsi Bali dalam memperluas digitalisasi di Provinsi Bali. (lan)