Mahendra Jaya: ‘Jangan Sampai Keindahan Bali Hanya Terlihat di Film dan YouTube’

 

Pj Gubernur Mahendra Jaya Buka Kongres Kebudayaan Bali IV Tahun 2024. (Foto: Humas Prov. Bali)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Penjabat (Pj) Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya mengingatkan jangan sampai keindahan Bali tinggal cerita atau terlihat di film dan YouTube.

Hal itu disampaikan Pj. Gubernur Mahendra Jaya saat membuka Kongres Kebudayaan Bali IV Tahun 2024, Jumat (6/12/2024) di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali.

“Banyak yang bertanya, mengapa Bali begitu memesona? Bali bagaikan ciptaan Tuhan dengan senyuman dan warisan budaya yang adiluhung,” ujarnya menambahkan.

Dalam sambutannya, Mahendra Jaya menyoroti pentingnya melestarikan budaya Bali di tengah tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi.

Ia berharap kongres ini menjadi momentum konkret untuk memastikan warisan budaya Bali terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang.

“Jangan sampai keindahan Bali hanya tinggal cerita atau terlihat di film dan YouTube,” tegasnya.

Mahendra Jaya juga mengapresiasi Majelis Kebudayaan Bali dan seluruh stakeholder yang berperan menjaga budaya Bali tetap kuat dan relevan. Ia menekankan perlunya mengelola budaya secara holistik, mencakup seni, ekonomi kreatif, hingga pengelolaan sumber daya alam dan manusia.

“Mari kita duduk bersama untuk membahas cara menjaga Bali tetap harmonis dan lestari,” ajaknya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. I Gede Arya Sugiartha, menjelaskan bahwa Kongres Kebudayaan Bali yang diadakan setiap lima tahun ini menjadi wadah dialog kreatif untuk menyusun Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD).

“PPKD lima tahun terakhir menjadi acuan program lima tahun ke depan,” ungkapnya.

Tahun ini, Bali mencatat prestasi gemilang dengan meraih Indeks Pembangunan Kebudayaan tertinggi di Indonesia (71,36) dan Anugerah Kebudayaan Nasional 2024.

Kongres yang mengusung tema “Pokok Pikiran Kebudayaan Bali sebagai Akselerasi Pemajuan dan Penguatan Kebudayaan Bali” berlangsung selama enam hari dan membahas 10 objek pemajuan kebudayaan, seperti tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, seni, dan bahasa.

Kongres menghadirkan pembicara utama, termasuk Prof. Made Bandem, Prof. I Wayan Kun Adnyana, I Dewa Gde Palguna, dan Prof. I Nyoman Darma Putra. Sebanyak 400 peserta dari berbagai kalangan turut berpartisipasi dalam forum ini.

Selain membuka kongres, Mahendra Jaya juga mengukuhkan anggota Majelis Kebudayaan Bali periode 2021-2026 yang dipimpin oleh Prof. Made Bandem sebagai Manggala Sabha Pemutus.

Dengan kongres ini, Mahendra Jaya berharap Bali terus menjadi daerah yang harmonis, lestari, dan mampu menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan identitas budayanya.  (zil)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama