Penyerahan sumbangan secara simbolis oleh Manajer PT PLN (Persero) UP3 Bali Utara, Elashinta (berjilbab) kepada Ketua Kelompok Masyarakat Prokerti I Putu Eka Kusuma Artawan (2 dari kanan), di Desa Manistutu, Melaya, Jembrana, Kamsi (19/12/2024). (Foto: PLN)
JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- PT PLN (Persero) berkomitmen mengembangkan desa berdaya di beberapa desa di Bali, salah satunya Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana.
Pemberdayaan masyarakat Desa Manistutu melalui desa berdaya merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli yang telah berjalan sejak tahun 2023.
Pengembangan Desa Manistutu pada tahun 2024 difokuskan pada sektor pariwisata yakni pembuatan glamping serta revitalisasi sirkuit Makepung Lampit yang menjadi atraksi unggulan khas Desa Manistutu.
Selain itu, pengembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga menjadi perhatian utama di tahun ini yakni dengan mengembangkan pengolahan minyak kelapa murni oleh masyarakat. Pengembangan usaha ini didukung oleh pengadaan mesin pemarut kelapa serta mesin pengolah minyak kelapa.
Misi program desa berdaya PLN adalah mendukung Desa Manistutu sebagai desa wisata yang memiliki sumber daya manusia mumpuni serta didukung UMKM sehingga dapat mendorong kesejahteraan masyarakat.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho, mendukung penuh program ini sebagai wujud komitmen PLN dalam memberikan kontribusi nyata melalui program TJSL.
“Program desa berdaya tahap kedua ini dinilai layak untuk dijalankan, mengingat keberhasilan pada tahap pertama yang mampu membawa berbagai prestasi bagi Desa Manistutu,” terangnya.
Dengan prinsip Creating Shared Value, pihaknya berharap program ini dapat menggali potensi sumber daya lokal sehingga mampu mendongkrak perekonomian setempat, dengan tetap menjaga kelestarian dan kearifan lokal.
Dalam acara penyerahan bantuan tahap kedua yang dilaksanakan di Balai Desa Manistutu, Kamis (19/12/2024), Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bali Utara, Elashinta menyampaikan kolaborasi dan sinergi yang dilakukan antara PLN dan Desa Manistutu serta pemerintah setempat telah sukses mendorong percepatan pembangunan berbasis masyarakat.
“Desa Manistutu telah mencatatkan pencapaian luar biasa dengan meraih predikat Gold Medal dalam CSR dan Pembangunan Desa Berkelanjutan Award 2024. Prestasi ini bukan hanya membanggakan, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa semangat kebersamaan dan gotong-royong mampu menggerakkan potensi desa menjadi lebih produktif dan inovatif,” imbuhnya.
Ia mengatakan perjalanan menuju keberlanjutan ini membutuhkan partisipasi dan komitmen dari seluruh pihak yang terlibat demi menjaga semangat kebersamaan, melestarikan budaya dan mengelola potensi alam dan pariwisata dengan bijak.
Dan harapannya agar kolaborasi yang telah terjalin dapat terus berlanjut, memberikan manfaat yang bekelanjutan, serta mampu membawa Desa Manistutu menjadi desa yang mandiri, inovatif, dan sejahtera.
Pada kesempatan ini, Ketua Prokerthi Manistutu, I Putu Eka Kusuma Artawan menjelaskan, pada tahap pertama dilakukan pengembangan daya tarik kunjungan wisata, Manistutu Camping Ground atau Mantu Cager, tradisi makepung lampit, sentra pengolahan sampah dan pupuk organik, serta UMKM Umah Manis, dan peningkatan kapasitas melalui pelatihan.
“Di tahap kedua kami fokus pada pengembangan sirkuit mekepung langit, pengolahan minyak kelapa murni melalui UMKM umah manis, serta pengembangan Mantu Cager yakni pembuatan glamping,” terangnya.
Ia pun mengapresiasi perhatian yang diberikan PLN pada Desa Manistutu dan berharap agar program ini dapat terus berlanjut dan berkesinambungan.
Salah satu tokoh masyarakat setempat yang turut menggagas pemberdayaan di Desa Manistutu, I Made Abdi Negara menyampaikan kebanggaannya terhadap perkembangan Desa Manistutu.
“Dulu jika mencari berita terkait Desa Manistutu maka yang muncul berita yang berkonotasi negatif membuat minder, tapi sekarang banyak berita yang positif,” ujar Abdi.
Apalagi, tambahnya, UMKM Umah Manis saat ini sudah menerima pesanan gula semut 1 ton per bulan dengan harga Rp 100 ribu per kilo, dengan omzet Rp 100 juta per bulan.
“Yang lebih membahagiakan lagi adalah gula dari Desa Manistutu memiliki keunggulan dibanding gula dari daerah lain yang masuk kriteria gula yang diinginkan pasar Eropa,” terangnya.
Begitu juga dengan komoditas kelapa, menurutnya kelapa yang diterima di pasar Jawa adalah kelapa dari Desa Manistutu karena kualitas santan yang dihasilkan sangat baik.
“Tahun ini kita juga akan produksi santan yang akan diproses menjadi minyak kelapa karena ada permintaan yang tinggi,” jelasnya.
Perbekel Desa Manistutu, I Komang Budiana yang turut hadir dalam acara ini juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN yang telah memberikan bantuan kepada Desa Manistutu apalagi bantuan pengembangan ini juga sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Hal senada juga disampaikan perwakilan dari Camat Melaya yang mengatakan bahwa potensi di desa ini banyak dan dapat menjadi magnet wisata di Bali bagian Barat.
Ia berharap agar Kecamatan Melaya khususnya Desa Manistutu dapat menjadi percontohan bagi desa -desa lainnya sehingga pembangunan benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.
“Mudah-mudahan apa yang dipersiapkan hari ini dan masa depan dapat mewujudkan apa yang menjadi harapan kita bersama yakni masyarakat dapat ikut merasakan pembangunan yang sudah dilaksanakan,” tandasnya. (lan)