Rinov/Pitha ke 16 Besar Kumamoto Masters 2024 usai Kalahkan Wakil Thailand

 

Ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari ke babak 16 besar Kumamoto Masters 2024 setelah menang lawan wakil Thailand, Supak Jomkoh/Sapsiree Taerattanachai 21-13, 21-18. Rabu (13/11/2024). (Foto: PBSI)

JAKARTA, PERSPECTIVESNEWS - Ganda campuran Indonesia Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari melangkah ke 16 besar Kumamoto Masters 2024 setelah menang atas pasangan anyar Thailand, Supak Jomkoh/Sapsiree Taerattanachai.

Bertanding di Kumamoto Prefectural, Gymnasium Jepang, Rabu (13/11/2024), Rinov/Pitha menang dua gim langsung dengan skor 21-13, 21-18.

“Ada perbedaan pola permainan lawan dengan para pasangannya dahulu. Kalau dibilang sudah sangat klop, rasanya belum. Tapi kami tahu secara individu, baik Supak atau Sapsiree sangatlah luar biasa,” kata Pitha dalam keterangan singkat PP PBSI di Jakarta.

Rinov/Pitha mengatakan strategi mereka adalah menekan lawan dan selalu berusaha setiap ada kesempatan mendapat poin. Selain itu, bola yang seharusnya menjadi keuntungan, harus benar-benar diselesaikan.

Tapi Rinov/Pitha mengakui masih belum konsisten dalam menyerang lawan. Salah satu sorotan utama unggulan ketujuh ini adalah saat tertinggal pada gim kedua.

“Di gim kedua, saya, terutama, banyak mati sendiri dan masih ada beberapa pukulan yangs seharusnya dilepas tapi saya ambil,” kata Pitha.

“Setelah tertinggal di gim kedua, kami mencoba terus konsisten dengan pola permainan yang kami inginkan,” timpal Rinov.

Rehan/Lisa menang

Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati ke 16 besar Kumamoto Masters 2024 setelah menang lawan Lin Bing-Wei/Lin Chih-Chun dari Taiwan, Rabu (13/11/2024) (Foto: PBSI)

Hasil positif juga dicatat ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati yang menaklukkan wakil Taiwan Lin Bing-Wei/Lin Chih-Chun dengan rubber game 15-21, 21-14, 21-19.

“Setelah unggul beberapa poin di gim ketiga kami melakukan kesalahan sendiri. Ini kesalahan yang berulang dari kami dari pertandingan sebelum-sebelumnya,” kata Lisa dalam keterangan singkat PP PBSI.

Pada kedudukan 18-18, Lisa mengingatkan Rehan mengenai kondisi serupa dalam Denmark Open ketika mereka unggul tapi malah kalah karena bermain bertahan.

"Mau tidak mau kami harus keluar menyerang karena lawan pasti melakukan hal yang sama, jadi bagaimana kami bisa mendapatkan serangan duluan,” kata Lisa.

Rehan sendiri mengaku masih terlalu banyak berpikir saat bermain, terutama pada gim pertama.

“Kami masih harus mengukur-ukur tenaga saat memukul bola, ini menjadi evaluasi untuk pertandingan selanjutnya. Kami juga merasa belum lepas,” kata Rehan.

“Benar kata Lisa, kalau pun kami keduluan menyerang dari lawan, kami harus lebih siap dan yakin bertahannya. Itu pelajaran untuk pertandingan ke depan,” sambungnya. (djo)

 

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama