Perspectives News

Pengamat Sebut Kunjungan Prabowo Berikan Efek Elektoral Signifikan di Bali

Prabowo Subianto saat berkunjung ke Bali, Minggu (3/11/2024), yang diprediksi memberikan efek elektoral signifikan di Bali.  (Foto: Ram)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Kunjungan Prabowo Subianto ke Bali, Minggu (3/11/2024) diprediksi memberi dampak positif bagi dukungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) di wilayah tersebut.

Efatha Filomeno Borromeu Duarte, dosen sekaligus pengamat politik Universitas Udayana, dalam wawancaranya pada Selasa (5/11/2024) mengungkapkan, kehadiran Prabowo memberikan efek elektoral yang signifikan, terutama dengan "halo effect" atau endorsement dari pimpinan partai.

"Prabowo kini membangun citra politik kuat dan koalisi besar, dengan dukungan simbolis yang konsisten kepada calon-calon dari koalisi ini," ujar Efatha.

Dukungan dari Prabowo dianggap mampu menambah daya dorong bagi koalisi, terutama di wilayah yang tidak menjadi basis Partai PDI, seperti Bali.

Menurut Efatha, Bali memiliki karakteristik pemilih yang unik dan cenderung rasional dalam mempertimbangkan calon yang akan dipilih. Dengan harapan keberlanjutan pembangunan, terutama infrastruktur dan harmoni dengan pemerintah pusat, masyarakat Bali akan menilai calon yang sejalan dengan agenda nasional yang diusung Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga menekankan pentingnya pemerintahan yang bersih melalui program "bersih-bersih" sebagai bagian dari 100 hari pertamanya, yang disebut sebagai “honeymoon period.”

Efatha menjelaskan, langkah ini merupakan pesan tegas dari Prabowo untuk membangun kredibilitas di seluruh pemerintahan, terutama terkait kasus korupsi.

"Prabowo tidak segan-segan untuk mengambil tindakan tegas terhadap calon kepala daerah yang melanggar hukum," jelas Efatha.

Kebijakan ini diharapkan dapat mengubah persepsi masyarakat, khususnya pemilih tradisional di Bali, yang dikenal condong PDI Perjuangan.

Efatha juga menambahkan, tagline "One Komando" sebagai kontra-narasi dari kubu Prabowo berpotensi mempengaruhi pandangan pemilih Bali yang masih menjunjung konsep sakral dalam politik.

Hal ini terlihat dari respons di Buleleng dan isu-isu pemerataan pembangunan yang semakin mendapat sorotan, seiring Prabowo berupaya meraih hati pemilih di Bali.  (ram)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama