Ketua KPU Denpasar Dewa Ayu Sekar Anggaraeni. (Foto: Rah)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Dalam persiapan menghadapi Pilkada Serentak 2024, KPU Denpasar menggelar acara ‘Coffee Morning’ yang dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, Kota Denpasar dan instansi terkait, Kamis (14/11/2024).
Pertemuan ini menyoroti pentingnya antisipasi terhadap Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan memaksimalkan kesiapan logistik serta pengamanan di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dianggap rawan.
Ketua KPU Denpasar Dewa Ayu Sekar Anggaraeni menyatakan, KPU Denpasar bekerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk meminimalisir kemungkinan PSU.
"Pertama memberikan pembekalan melalui bimbingan teknis dan juga sosialisasi kepada penyelenggara kami di tingkat Ad Hoc baik PPK, PPS dan KPPS yang sudah dilantik tanggal 7 November kemarin dan dilanjutkan dengan bimbingan teknis sampai dengan 11 November", jelas Sekar.
Adapun terkait logistik, KPU Denpasar telah menyediakan cadangan surat suara sejumlah 2.000 lembar untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Denpasar, yang disimpan di kantor KPU Provinsi Bali.
"Untuk surat suara cadangan jika terjadi PSU itu sudah ditentukan sesuai regulasi ada 2.000 lembar surat suara Pilgub yang saat ini tersimpan di KPU Provinsi Bali. Sementara 2.000 surat suara cadangan untuk Pilwali Denpasar jika ada PSU itu tersimpan di kami di KPU Provinsi Bali,” ujar Sekar.
Berkaitan dengan pemetaan kerawanan, pihak KPU Denpasar berkoordinasi dengan Polresta Denpasar untuk mengidentifikasi TPS yang berpotensi mengalami kerawanan.
Dari hasil pemetaan terdapat lima TPS yang dianggap rawan, salah satunya di Dauh Puri Kaja yang pernah mengalami penghitungan suara ulang pada Pemilu sebelumnya.
"Satu TPS saja di Dauh Puri Kaja dan di Kelurahan Renon. Ada dua TPS yang penghitungan suara ulang, tapi semua akhirnya memang sesuai, hanya salah menulis saja," ungkap Sekar.
Selain itu, Kelurahan Sesetan yang memiliki jumlah TPS terbanyak juga mendapat perhatian khusus.
"Kalau kami sendiri sih tidak ada pemetaan TPS rawan, ya mungkin itu dilakukan oleh rekan-rekan Bawaslu, tetapi kami lebih ke jumlah TPS terbanyak, misalnya Sesetan di seluruh kota Denpasar, kami agak atensi ke sana, karena jumlah TPS terbanyak di Kelurahan Sesetan," pungkas Sekar. (rah)