Salah satu difabel anggota YKKS sedang mengerjakan kaki palsu untuk difabel lainnya. (Foto: PLN)
BULELENG, PERSPECTIVESNEWS- PT PLN (Persero) dengan programnya PLN Peduli bekerja sama dengan Yayasan Kaki Kita Senusantara (YKKS) terus berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada penyandang disabilitas.
Hal ini merupakan bagian dari semangat Hari Pahlawan yang mendukung perjuangan penyandang disabilitas melalui pemberian alat pembuatan kaki palsu demi meningkatkan kapasitas produksi serta kualitas produknya.
Produksi kaki palsu yang dilakukan YKKS ini tak hanya bertujuan memberdayakan masyarakat setempat khususnya penyandang disabilitas, tetapi sekaligus juga berupaya untuk melestarikan lingkungan dengan memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan baku pembuatan kaki palsu.
Dukungan PLN yang merupakan kedua kali ini, ditunjukkan dengan penyerahan alat produksi kaki palsu secara simbolis oleh Senior Manager Komunikasi dan Umum PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Hamidi Hamid kepada ketua YKKS I Made Aditiasthana, Senin (4/11/2024), di lokasi Workshop YKKS, Desa Bengkala, Buleleng.
Made Adit selaku Ketua YKKS menuturkan, ia memimpin yayasan untuk membantu masyarakat penderita diabetes dengan luka pada kaki.
“Kami menemukan 2 permasalahan utama yang dialami oleh penderita diabetes yakni ekonomi yang rendah karena mereka jadi tidak bisa bekerja, yang kedua adalah 15% dari orang tua diabetes itu mengalami amputasi. Dari permasalahan inilah kami membuat kaki palsu,” jelasnya.
Namun menurutnya, masalah belum usai, karena mereka membutuhkan pekerjaan, sehingga tercetuslah program pemberdayaan disabilitas ini.
“Selanjutnya program yang akan kami usung adalah disabilitas untuk disabilitas dengan melakukan pelatihan pembuatan kaki palsu sehingga mereka bisa saling menolong. Ini yang kami ingin lakukan yakni bagaimana kita bisa mendorong dan memfasilitasi disabilitas untuk membantu disabilitas yang lain sehingga dukungan tak hanya berhenti untuk diri sendiri tetapi juga bisa membantu rekannya yang senasib,” tambahnya.
Pada kesempatan ini, Hamidi menyampaikan bantuan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian PLN kepada teman – teman disabilitas setelah sebelumnya PLN memberikan bantuan berupa alat produksi furnitur yang memanfaatkan limbah plastik di tahun 2023.
“Bantuan kali ini merupakan penyaluran tahap 2, berupa bantuan sarana produksi pembuatan kaki palsu karya difabel yang dipergunakan untuk melengkapi set rehabilitasi dan peralatan pendukung lainnya sehingga dapat menunjang kualitas dan kuantitas pembuatan kaki palsu,” jelasnya.
Hamidi berharap, melalui program pemberdayaan ini, teman disabilitas benar – benar merasakan manfaatnya serta kesejahteraan ikut terdongkrak dan kemandirian teman difabel dalam berkarya juga terwujud.
Maman Wahyudi, Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Buleleng menyampaikan saat ini di Buleleng, terdapat setidaknya 6.000 penyandang disabilitas yang terdiri dari disabilitas mental, fisik, dan intelektual.
Ia menambahkan, dari sekian ribu penyandang disabilitas tersebut terdapat rekan – rekan yang masih dapat diberdayakan yakni mereka yang produktif dan mampu dididik ataupun dilatih.
Menurutnya, untuk menangani permasalahan sosial di Buleleng tak bisa hanya mengandalkan pemerintah semata namun dibutuhkan peran dari pihak ketiga seperti organisasi sosial, pengusaha, ataupun badan usaha seperti PLN kali ini.
“Jadi peran PLN ini kita dukung, dan kami nantikan. Mudah – mudahan kerja sama ini tetap berjalan, terus bersinergi dalam upaya membantu menangani permasalahan sosial,” ungkapnya.
Ketut Cantyana, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan program ini.
Ia menitikberatkan pada pengolahan sampah plastik yang telah dilakukan oleh YKKS mendukung Peraturan Gubernur No 47 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Sampah dengan melakukan daur ulang yang mampu menghasilkan produk – produk komersil layak jual.
“Kalau dilihat proses recycle atau daur ulang, ini sudah cukup bagus sekali karena memiliki nilai ekonomi yang bisa dipopulerkan,” ucapnya.
Ke depannya, pihaknya akan terus mengevaluasi dan diharapkan kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dengan meningkatkan pemasarannya dan berkoordinasi dengan pihak – pihak terkait.
“Program ini memberikan motivasi yang tinggi, dan tentu kami mendukung dan mengapresiasi,” tutupnya. (lan)