Menteri PU Dody Hanggodo bersama Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memantau langsung perkembangan proyek di Kabupaten Badung, Bangli, dan Gianyar, Senin (11/11/2024). (Foto: Rah)
GIANYAR, PERSPECTIVESNEWS-Pembangunan Bendungan Sidan yang strategis untuk mendukung pariwisata dan memenuhi kebutuhan air baku di Bali, kini telah mencapai tahap penyelesaian.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memantau langsung perkembangan proyek di Kabupaten Badung, Bangli, dan Gianyar pada Senin (11/11/2024), dengan progres mencapai 96,59%. Bendungan ini diharapkan tuntas pada akhir November 2024.
Menko AHY mengungkapkan pentingnya Bendungan Sidan dalam menunjang kebutuhan masyarakat, khususnya di kawasan metropolitan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan).
Selain sebagai sumber air baku yang akan melayani 1,3 juta jiwa dengan kapasitas 1.750 liter per detik, bendungan ini juga menjadi solusi pengendalian banjir seluas 108 hektare.
“Bendungan Sidan ini tentunya merupakan salah satu proyek pembangunan infrastruktur yang menjadi domain dari Kementerian PU, yang sebetulnya pada tahap penyelesaian, tinggal finishing sekian persen lagi untuk bisa dituntaskan 100%. Artinya, bisa segera diresmikan dan digunakan untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat, terutama mendukung industri pariwisata,” tutur Menko AHY.
Potensi Energi Listrik
Tidak hanya air baku, Bendungan Sidan juga memiliki potensi energi listrik yang signifikan.
Menurut Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia, bendungan ini bisa menghasilkan listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) berkapasitas 0,65 MW serta PLTS Terapung yang dapat menyumbang hingga 8 MW.
"Sehingga kalau kita jumlahkan, potensi energi listrik untuk mendukung swasembada energi sebesar 8,65 MW,” jelas Dirjen Bob.
Dengan kebutuhan air baku di Kawasan Sarbagita yang mencapai 5.100 liter per detik, Bendungan Sidan akan menjadi solusi dengan menyediakan pasokan yang kini hanya mampu mencakup 50% dari total kebutuhan.
Selain itu, Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jendral Sumber Daya Air, Adenan Rasyid menjelaskan, Kementerian PU sedang mengembangkan sistem penyediaan air baku, termasuk pembangunan Embung Unda dan Bendungan Balian untuk mendukung pasokan ke berbagai wilayah Bali.
"Misalnya, Embung Unda yang sudah terbangun dan akan mensuplai air baku di Gianyar sebesar 500 liter per detik. Ada juga long storage OS yang sudah selesai desainnya. Direncanakan, akan mensuplai Gianyar 20 liter per detik, dan Denpasar 80 liter per detik,” jelasnya.
Perkembangan Bendungan Sidan diharapkan mampu memberikan dampak positif, baik dalam sektor pariwisata maupun kesejahteraan masyarakat Bali. (rah)