Para pejuang kelistrikan saat mendonorkan darahnya bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda dan HLN, Senin (28/10/2024). (Foto: PLN Bali)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Menyambut Hari Sumpah Pemuda dan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-79, PT PLN (Persero) menggelar bakti sosial donor darah.
Aksi ini dilakukan untuk terus menumbuhkan jiwa kepedulian pegawai agar ikut berkontribusi dalam membantu sesama yang membutuhkan.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, I Gede Agung Sindu Putra menyampaikan, kegiatan donor darah ini bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Listrik Nasional (HLN) sebagai simbol kepedulian pegawai sebagai pejuang kelistrikan.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan PLN secara nasional. PLN sebagai penyedia listrik kepada masyarakat juga didorong untuk ikut dalam berbagai kegiatan sosial,” terangnya.
Sindu menyampaikan, kegiatan rutin donor darah yang diikuti tak hanya oleh pegawai PLN namun juga pensiunan dan mitra kerja ini ditargetkan mampu mengumpulkan 50 – 60 kantong darah.
“Kita harapkan ke depannya kontribusi dari teman-teman dapat terus meningkat, karena donor darah memberikan dampak positif kepada pendonornya. Dan semoga kegiatan ini dapat memberikan sedikit bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan khususnya kepada mereka yang sedang proses penyembuhan,” ungkap Sindu.
Aksi sosial donor darah yang dilakukan PLN kali ini tak hanya di Denpasar namun juga dilaksanakan di lokasi kantor PLN lainnya yakni Bangli dan Karangasem. Total keseluruhan yang berhasil didonorkan sebanyak 94 kantong darah.
Yoga, salah satu pegawai yang rutin melakukan donor darah oleh PLN ini mengatakan motivasinya mengikuti aksi sosial tak hanya untuk kesehatan diri sendiri, juga untuk membantu sesama yang membutuhkan darah.
“Donor darah ini kan kegiatan yang sifatnya sukarela, sehingga memang keinginannya harus datang dari diri sendiri. Bagi saya sendiri kegiatan rutin ini sekaligus melakukan pengecekan dini untuk kesehatan pribadi, selain tujuan utamanya untuk menolong mereka yang memang membutuhkan darah,” ungkap Yoga.
Ia mengatakan, tidak semua orang bisa mendonorkan darahnya, karena harus melalui pemeriksaan awal seperti tekanan darah, kadar hemoglobin dan pemeriksaan pendukung lainnya yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang pendonor.
“Dengan lolos sebagai pendonor saya bersyukur karena itu berarti saya masih diberikan kesehatan dan mampu berkontribusi dan bermanfaat bagi sesama,” imbuhnya.
Untuk menyukseskan kegiatan ini, setiap periode donor darah, PLN bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Denpasar.
Kepala Bidang Pelayanan Donor UDD PMI Provinsi Bali dr, Nyoman Sastrini mengatakan, minat pegawai PLN untuk mengikuti kegiatan ini terbilang sudah sangat baik. Apalagi menurutnya, para pegawai mengadakan kegiatan ini sebagai rutinitas yang secara kontinyu dilakukan.
“Pendonor di Bali memang sudah baik namun tetap perlu ditingkatkan apalagi jika kita bandingkan dengan daerah lain, sehingga melalui kegiatan ini kami berharap dapat dijadikan sebagai gaya hidup dan menjadi budaya di PLN,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya menyebutkan saat ini kebutuhan darah di rumah sakit mencapai 2.700 kantong darah tiap bulannya. Artinya inisiatif yang dilakukan oleh PLN ini sangat membantu dan diharapkan akan terus bertumbuh ke depannya. (zil)