Perspectives News

Catat 140 Indikator Hijau, Jatiluwih Raih Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan 2024

 

Pengelola Desa Wisata Jatiluwih saat mengikuti pelaksanaan FGD bersama stakeholder pariwisata Bali, beberapa waktu lalu. (Foto: Jatiluwih) 

TABANAN, PERSPECTIVESNEWS- Desa Wisata Jatiluwih meraih Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan 2024 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Penghargaan ini menegaskan dedikasi Jatiluwih dalam menjaga pariwisata ramah lingkungan, memperkuat budaya lokal, dan mendorong ekonomi berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Proses sertifikasi dilakukan oleh Indonesia Sustainable Tourism Council (ISTC), dengan menilai empat pilar utama: Pengelolaan Destinasi, Manfaat Ekonomi Lokal, Pemberdayaan Komunitas, serta Konservasi Lingkungan dan Budaya.

Jatiluwih berhasil mencatat 140 indikator hijau, 31 biru, dan hanya 3 indikator kuning, menjadikannya salah satu destinasi wisata berkelanjutan terbaik di Indonesia.

Menurut Trisno Nugroho, pengamat pariwisata dan ekonomi Bali, dari sisi pengelolaan destinasi, Jatiluwih menerapkan pengelolaan wisata yang memperhitungkan daya dukung lingkungan, menjaga keseimbangan ekosistem, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas lokal dan media (pentahelix) menjadi kunci keberhasilan.

“Dan dari sisi manfaat ekonomi lokal, sebanyak 90% warga terlibat dalam pariwisata melalui UMKM, homestay, dan kuliner. Pendapatan yang dihasilkan mendukung kegiatan adat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya, Selasa (8/10/2024).

Untuk sisi konservasi lingkungan dan budaya, Jatiluwih melestarikan kekayaan alam dan budaya, termasuk sistem subak. Tradisi seperti menanam padi dan festival budaya menjadi daya tarik wisata Jatiluwih sebagai warisan dunia UNESCO.

Berbagai program pelatihan UMKM dan kerjasama dengan Politeknik Internasional Bali telah memperkuat inovasi pangan lokal, meningkatkan daya saing pariwisata berkelanjutan di Jatiluwih. Hal itu terkait pemberdayaan komunitas.

Sementara Jhon Purna, Kepala Pengelola DTW Jatiluwih menegaskan, Desa Jatiluwih berkomitmen untuk terus menindaklanjuti seluruh rekomendasi hasil penilaian sertifikasi ini secara bertahap.

“Upaya perbaikan akan difokuskan pada peningkatan teknik interpretasi budaya dan alam, penyempurnaan sistem zonasi, serta pengembangan diversifikasi produk wisata berbasis organik dan berkelanjutan. Semua inisiatif ini akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan desa dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, sebutnya.

Jhon Purna menyatakan kebanggaannya atas pencapaian ini. "Kami berharap dapat terus menjaga dan meningkatkan kualitas pariwisata berkelanjutan di Jatiluwih, demi masa depan yang lebih baik bagi lingkungan, budaya, dan masyarakat setempat," ujarnya.

Dengan keberhasilan meraih Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan, Desa Jatiluwih semakin memperkuat posisinya sebagai destinasi unggulan yang menjaga keseimbangan antara pelestarian alam, budaya, dan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal.  (lan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama