Aksi bersih-bersih pantai dengan mengumpulkan sampah plastik di sepanjang Pantai Mercure hingga Pantai Mertasari, Minggu (8/9/2024) dalam giat ‘Bersyukur Bersama Alam’. (Foto: Perspectives)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Sebuah kegiatan bertemakan ‘Bersyukur Bersama Alam’ dengan melakukan bersih-bersih pantai dari sampah plastik, dilanjutkan dengan penanaman terumbu karang hingga pelepasan ratusan ekor tukik di Pantai Mercure, Sanur Kauh, merupakan wujud rasa syukur dari AA Gede Agung Suyoga, SH., M.Kn.
Agung Suyoga ini adalah anggota Komisi I DPRD Bali yang lolos pada Pileg 2024 lalu. Rasa syukur sudah terpilih kembali untuk kedua kalinya di Dewan, membuat lelaki kelahiran Desa Intaran Sanur ini merasa ’wajib’ untuk mengabadikan rasa bahagianya atas support semua masyarakat yang mendukungnya serta restu dari alam semesta.
“Ini memang kegiatan pertama yang khusus dan sebagai syukuran saya setelah dilantik sebagai anggota DPRD Bali. Bentuk syukurannya agak unik yakni dengan mengajak teman-teman dan Komunitas Beach Clean maupun Komunitas ‘Malu Dong’ untuk membersihkan pantai dari sampah plastik, dilanjutkan dengan penanaman terumbu karang serta pelepasan tukik. Inilah gerakan wujud syukur saya dengan semesta dalam giat ‘Bersyukur Bersama Alam’ ini,” ujar Suyoga saat ditemui di rangkaian giat bersih-bersih pantai, Minggu (8/9/2024), di Pantai Mercure, Sanur Kauh.
Bagi Suyoga, dirinya sudah terlibat aktif dalam berbagai kegiatan bersih-bersih pantai khususnya di Desa Intaran sejak lama.
“Kami sering melibatkan komunitas maupun kegiatan inisiatif dengan pihak hotel, teman dan masyarakat sekitar pantai. Kami semua sangat berkepentingan dengan pantai yang bersih dari sampah plastik. Kami sekaligus ingin memberikan edukasi bahwa pantai milik kita ini adalah sumber kehidupan kita dan generasi masa depan, selaras dengan tekad Wali Kota Denpasar yang ingin menjadikan Sanur sebagai salah satu destinasi pariwisata dunia yang bersih sampah plastik,” tuturnya.
Suyoga memastikan jika kegiatan bersih-bersih pantai ini bakal menjadi agenda rutin dirinya dengan melibatkan berbagai komunitas.
Sementara itu, pendiri Komunitas ‘Malu Dong’ Komang Sudiarta akrab disapa Om Bemo ini menambahkan, bersih-bersih pantai tidak semata bertujuan membuat pantai bersih dari sampah plastik tetapi lebih kepada memberikan edukasi kepada masyarakat agar sadar dan peduli terhadap lingkungannya.
“Sebenarnya kegiatan ini lebih kepada mengubah ‘mind set’ masyarakat untuk mau dan sadar bahwa sampah plastik menjadi momok dan sangat mengancam masa depan ekosistem pantai. Kalau pantai kotor dan banyak sampah plastik, pasti wisatawan merasa terganggu. Apalagi perkembangan pariwisata Sanur yang pesat, harus dikuti pola-pola pembersihan pantai yang kenceng juga,” sebut Om Bemo.
Suasana pelepasan tukik secara bersamaan di Pantai Mercure, Minggu (8/9/2024). (Foto: Perspectives)
Bersih-bersih pantai dilakukan pada pukul 07.30 WITA, dilanjutkan dengan penanaman terumbu karang dan pelepasan tukik oleh semua peserta aksi dan masyarakat desa sekitar. Tak sedikit anak-anak bersama orang tuanya mengambil momen ikut melepas tukik. Suasana berjalan meriah dengan teriakan ‘go tukik’, yang masing-masing sudah diberi nama sesuai yang melepasnya. Lucu dan mengharukan. (lan)