Wawali Arya Wibawa bertindak
sebagai Irup dalam apel peringatan HUT ke-66 Provinsi Bali yang digelar di Kota
Denpasar, Rabu (14/8/2024) di Lapangan Lumintang, Denpasar. (Foto: Humas Denpasar)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Apel upacara bendera peringatan HUT ke-66 Provinsi Bali berlangsung di Kota Denpasar, bertempat di Lapangan Lumintang, Denpasar, Rabu (14/8/2024).
Pada peringatan tersebut, Wakil Wali (Wawali) Kota Denpasar, Arya Wibawa bertindak sebagai inspektur upacara dan memimpin jalannya acara yang berlangsung dengan khidmat.
Peringatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat persatuan dan kesatuan, serta mengingatkan kembali nilai-nilai budaya Bali yang luhur.
Sambutan Pj. Gubernur Bali, S.M Mahendra Jaya dibacakan Wawali Arya Wibawa menyampaikan, peringatan Hari Jadi Provinsi Bali ini, adalah momentum untuk memahami dan memaknai perjalanan panjang Provinsi Bali dalam mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan visi abadi bangsa Indonesia sebagaimana tersebut di dalam Pembukaan UUD 1945.
“Dalam perjalanan rentan waktu usia 66 tahun tentu banyak capaian, prestasi, hambatan, dan tantangan yang dihadapi. Kita harus dapat mengambil pelajaran penting dari setiap momen perjalanan panjang tersebut. Prestasi dan keberhasilan yang sudah dicapai mari bersama-sama kita pertahankan dan diperkuat capaiannya,” terang Mahendra Jaya.
Tema yang diusung dalam peringatan Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali yakni "Prajahita Paramakarya" yang mengandung makna Karya Mulia untuk Membangun Bali Maju dan Sejahtera, Nusantara Baru, Indonesia Maju.
Peringatan diharapkan dapat menjadi wahana menumbuhkembangkan rasa persatuan dan kesatuan, mendorong semangat membangun daerah, serta memperkuat rasa kecintaan masyarakat terhadap Provinsi Bali.
"Astungkara, melalui kolaborasi semua pihak, kinerja pembangunan Provinsi Bali secara umum lebih baik dibandingkan rata-rata nasional, seperti: Pertumbuhan ekonomi terus bertumbuh, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita terus meningkat, total investasi terus meningkat, persentase penduduk miskin terus berkurang, tingkat pengangguran terbuka terus berkurang, dan Indeks Gini Ratio berkurang," ujarnya.
Demikian juga kualitas kesehatan masyarakat Bali semakin baik. Sebagaimana data BPS, pada tahun 2023, angka prevalensi stunting sebesar 7,2%, merupakan terendah di antara provinsi lain di tanah air, dan jauh di bawah rata-rata nasional sebesar 21,5%.
“Kita mampu menjaga cakupan kepesertaan JKN 100% dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bali tahun 2023 mencapai 78,01, lebih tinggi dari IPM nasional sebesar 74,39.
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Bali juga mengajak seluruh pegawai pemerintah daerah dan masyarakat Bali untuk bersama-sama menciptakan iklim demokrasi yang kondusif dalam pelaksanaan Pilkada Tahun 2024.
“Kita semua bertanggung jawab untuk menjaga keutuhan NKRI dengan meningkatkan toleransi dan memperkuat tali persaudaraan. Saya sangat mengapresiasi terhadap upaya yang telah dilakukan oleh semua ASN dan Non ASN dalam menjaga netralitas guna memastikan iklim demokrasi politik dan tetap kondusif,” tuturnya. (pur/hum)