Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya saat memimpin Apel Peringatan HUT ke-79 RI yang dilaksanakan di Lapangan Margarana Niti Mandala Renon, Denpasar, pada Sabtu (17/8/2024). (Foto: Humas Prov. Bali)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI), Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya, memimpin Apel Peringatan yang dilaksanakan di Lapangan Margarana Niti Mandala Renon, Denpasar, pada Sabtu (17/8/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda Provinsi Bali, Kepala Perangkat Daerah, staf Pemerintahan Provinsi Bali, serta sejumlah konsulat negara tetangga di Bali.
Mantan Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, yang menjabat pada periode 2008-2013 dan 2013-2018, turut hadir bersama para siswa dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan universitas di Bali.
Dalam sesi wawancara setelah upacara, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, menekankan pentingnya peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia sebagai momentum untuk menanamkan dan menumbuhkan rasa kesatuan serta penghormatan terhadap jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
"Selama 79 tahun kita telah merdeka. Sekarang, mari kita gunakan kecerdasan dan kemampuan kita untuk mengisi kemerdekaan ini, agar Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara maju lainnya. Nilai-nilai perjuangan ini harus diteruskan kepada generasi muda, karena mereka mungkin belum sepenuhnya memahami bagaimana perjuangan para pendahulu kita hingga Indonesia bisa merdeka dan maju seperti sekarang," ujarnya.
Dewa Made Indra juga menjelaskan bahwa prosesi pengibaran bendera merah putih dilakukan dengan penuh khidmat sebagai bentuk penghormatan dan pemuliaan. Bendera merah putih bukan hanya sekadar lambang negara, tetapi juga simbol kejayaan dan kekuatan bangsa. Oleh karena itu, bendera ini harus dihormati setinggi-tingginya dan dimuliakan.
"Peringatan 17 Agustus ini merupakan satu langkah penting menuju tahun 2045, saat kita akan merayakan 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Sebagai bangsa, kita semua memiliki cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang mencakup seluruh wilayah Nusantara. Indonesia lahir dari kebulatan tekad dan kesatuan seluruh kerajaan di Nusantara, yang kini kita kenal sebagai Indonesia yang berbhineka. Kebhinekaan ini harus kita jaga, pertahankan, dan hormati," tambahnya.
Dengan mengenang jasa para pahlawan, generasi muda diharapkan dapat berkontribusi secara positif dalam pembangunan bangsa, khususnya di daerah asal mereka.
Dalam upacara tersebut, pengibaran bendera merah putih dilakukan oleh I Made Axel Bhagaskara Prawira (Denpasar), Gede Bagus Satrya Wibawa (Klungkung), dan I Wayan Ananta Wijaya (Karangasem). Ni Komang Femi Dinanti Sapit (Jembrana) bertugas sebagai pembawa baki, sementara Komandan Pasukan diemban oleh Lettu Inf. Virca Berly P. dari Yonif 900/SBW. (yus/hum)