Menteri PPPA RI, IGA Bintang Darmawati saat membuka Musprovlub WHDI Provinsi Bali ditandai dengan pemukulan gong, di Gedung Graha Sewakadharma, Minggu (4/8/2024). (Foto: Hms Dps)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Pemkot Denpasar mendukung pelaksanaan Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi Bali yang digelar di Gedung Graha Sewakadharma, Minggu (4/8/2024).
Muslub yang berlangsung dari tanggal 4-5 Agustus 2024 ini mengangkat tema “Melalui Musprovlub WHDI Provinsi Bali, Kita Kuatkan Peran Perempuan Hindu untuk Kesetaraan Gender Indonesia Maju”.
Acara dibuka Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si, ditandai pemukulan gong.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Penjabat Gubernur (Pj) Provinsi Bali, SM Mahendra Jaya, Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Agung Antari Jaya Negara, serta Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa beserta perwakilan anggota WHDI se-Provinsi Bali.
Menteri PPPA RI menekankan pentingnya keseteraan gender yang diamanatkan konstitusi, yang saat ini masih menjadi pekerjaan rumah kita semua.
“Jika kita melihat realita kesetaraan gender di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah yang sangat panjang. Ditambah budaya patriarki yang masih cukup melekat," ujar Menteri PPPA RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Lebih lanjut disampaikan, data dan indeks, baik itu indeks pembangunan manusia, indeks pembangunan gender, indeks pemberdayaan gender ataupun tingkat partisipasi angkatan kerja, antara laki-laki dan perempuan masih memiliki kesenjangan yang cukup tinggi.
Tahun ini saja perbandingan 54:84, artinya dibutuhkan kerja kolaborasi dan sinergitas antar stakeholder termasuk organisasi WHDI dalam mewujudkan kesetaraan gender.
Sementara Wawali Arya Wibawa mendukung Musprovlub WHDI Provinsi Bali ini melihat Kota Denpasar dengan satu-satunya kota di Bali dengan jumlah penduduk yang sangat padat, tentu isu kesetaraan gender masih cukup menjadi perhatian Pemkot Denpasar
“Kota Denpasar dengan penduduk yang cukup padat, tentu isu kesetaraan gender masih perlu diperjuangkan, artinya masih banyak fenomena di masyarakat di mana kaum perempuan termarginalkan dan diperlakukan tidak setara. WHDI sebagai wadah diharapkan dapat membantu dalam menyelesaikan persoalan-persoalan wanita hindu sekaligus menjaga kebudayaan adat serta tradisi agama Hindu di Bali khususnya di Kota Denpasar," ujarnya.
Sementara Ketua Umum WHDI Pusat, Ny. Wikanti Yogi mengatakan, kegiatan ini membahas mengenai isu-isu penting kesetaraan gender dalam wanita Hindu, serta akan membahas mengenai struktur kepengurusan WHDI Provinsi Bali, sekaligus penyampaian laporan pertanggungjawaban Ketua WHDI yang telah berakhir. (arya/hum)