Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja saat menyampaikan rilis terkait kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada Juli 2024, yang disampaikan di Denpasar, Rabu (14/8/2024). (Foto: Humas BI Bali)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada Juli 2024 diprakirakan melanjutkan peningkatan dari bulan sebelumnya, tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali pada Juli 2024 yang diprakirakan sebesar 115,0 atau secara tahunan tumbuh 12,1% (yoy).
Hal ini menunjukkan kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali masih tetap terjaga atau berada di level optimis (>100). IPR Bali tetap dalam tren peningkatan selama 30 (tiga puluh) bulan terakhir.
Survei Penjualan Eceran (SPE) Bali merupakan survei bulanan terhadap 100 penjual eceran/pengecer di Kota Denpasar dan sekitarnya yang bertujuan untuk memperoleh informasi dini mengenai arah pergerakan pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menyampaikan, perkiraan meningkatnya penjualan eceran tersebut didorong oleh pertumbuhan Sub Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi meningkat sebesar 4,3% (mtm), Sandang sebesar 4,1% (mtm), dan Makanan Minuman & Tembakau sebesar 2,2% (mtm).
“Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah wisatawan pada peak season sehingga mendorong meningkatnya kegiatan pariwisata di Bali,” jelas Erwin di Denpasar, Rabu (14/8/2024).
Sementara itu pada Juni 2024, IPR tercatat sebesar 113,5 atau secara tahunan tumbuh 11,5% (yoy). Peningkatan kinerja penjualan tersebut sejalan dengan peningkatan aktivitas saat HBKN Idul Adha dan periode libur sekolah, serta kenaikan permintaan dalam rangka persiapan TA (Tahun Ajaran) baru 2024/2025.
Sejalan dengan Bali, penjualan eceran secara nasional juga mengalami pertumbuhan sebesar 2,7% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Dalam menjaga kinerja penjualan eceran dan tingkat konsumsi masyarakat, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali senantiasa berkoordinasi erat dalam menjaga stabilitas harga komoditas agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan ekonomi Bali tetap tumbuh kuat. (lan)